Tawuran Antar Gangster, 14 Pelajar di Kediri Diamankan Polisi

Tawuran Antar Gangster, 14 Pelajar di Kediri Diamankan Polisi Polres Kediri saat menggelar restorative justice dengan mendatangkan orang tua, guru dan anak-anak yang terlibat aksi kekerasan di Mapolres Kediri. Foto: Ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Empat Belas anak berusia belasan tahun diamankan Polisi setelah mereka melakukan pengeroyokan terhadap tiga anak lainnya di gedung tua MTS AL-FAT, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten , Kamis (1/12/2022) kemarin, sekira pukul 11.00 WIB.

Kasi Humas Polres , Iptu Uji Langgeng menjelaskan, empat belas anak tersebut, telah melakukan tindak kekerasan terhadap tiga anak dengan cara memukul dan menendang.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

"Mereka melakukan kekerasan tersebut, dikarenakan merasa tersinggung terhadap 3 anak (korban) yang telah mendirikan perkumpulan gangster di wilayah ," katanya saat dikonfirmasi awak media, Jumat (2/12/2022).

Namun demikian, lanjutnya, karena kebanyakan dari mereka masih dibawah umur dan bisa dibina. Maka perkara ini, diselesaikan dengan restorative justice atau keadilan restoratif (sebuah pendekatan untuk menyelesaikan konflik hukum dengan menggelar mediasi di antara korban dan tersangka).

Uji menerangkan, bahwa Unit PPA Satreskrim Polres menghadirkan tiga orang tua korban, guru dan 14 pelajar SMK yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

"Perkara dugaan kekerasan ini dilakukan lewat keadilan restoratif atau restorative justice. Kalau alasan dilakukannya keadilan restoratif ini untuk pembinaan karena mereka masih di bawah umur," jelasnya.

Menurutnya, mereka saat ini statusnya masih aktif sebagai pelajar di salah satu SMK di Kabupaten kediri. Selain itu, kejadian ini, juga menjadi pembelajaran dan efek jera terhadap belasan pelajar itu, agar kedepannya, tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.

"Dalam perkara ini korban didampingi orang tuanya dan belasan pelajar telah sepakat untuk berdamai," pungkasnya.

Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska  Adakan Ujian Profesi Advokat

Seperti yang diketahui, aksi kekerasan tersebut sempat viral di media sosial (medsos), dimana terlihat pemuda yang menamai dirinya dengan All Star ans memakai seragam sekolah meminta maaf.

Bahkan, tiga remaja yang menyebut dirinya gangster itu, diduga diinterogasi oleh pemuda lain seumurannya.

Dalam perkara ini ada tiga pelajar yang menjadi korban, yakni Y (17), A (17) asal Kecamatan Puncu dan A (17) asal Kecamatan Pare.

Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja

Sedangkan, ada 14 pelajar yang diduga terlibat aksi pengeroyokan yakni M (17), D (16), T (17), R (17), L (15) asal Kecamatan Pare, P (17), D (17), A (17), M (16), M (16) asal Kecamatan Badas.

Berikutnya, berinisial A (17), W (17), keduanya asal Kecamatan Kepung, N (17) asal Kecamatan Puncu dan D (17) asal Kecamatan Plemahan. (uji/sis).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO