TUBAN, BANGSAONLINE.com - Demi meraih keuntungan yang besar, sopir dan kondektur bus jurusan Tuban menuju ke Jombang ataupun sebaliknya nekat mengakut penumpang melebihi ketentuan. Padahal, bila merujuk pada aturan yang berlaku, penumpang bus harus sesuai dengan jumlah kursi yang ada. Namun, realitanya kondisi tersebut berbanding terbalik.
Pantauan wartawan BANGSAONLINE.com, ketika menaiki Bus PO. Widji, Minggu (17/5) dari Tuban menuju ke Jombang, tampak sang sopir terus menaikkan penumpang sehingga akhirnya membuat para penumpang banyak yang berdiri. Bahkan, sempat berdesakan hingga nyarus tak bisa bergerak seperti sedang mengangkut sapi. Para penumpang pun banyak yang mengeluh kesah dan marah-marah akibat ulah sopir yang selalu memaksa penumpang menaiki busnya.
Baca Juga: Awali Rangkaian HJT ke-731, Pjs. Bupati Tuban Ziarah ke Makam Ronggolawe hingga Sunan Bonang
“Wah ini sopir gimana toh, sudah penuh kok tetap diangkut saja,” keluh Sudarji (27) penumpang asal Lamongan.
Dikatakannya, naik bus pada kondisi tersebut seperti naik angkutan hewan ternak yang berdesakan. Padahal seharusnya tidak boleh mengangkut penumpang yang melebihi kapasitas jumlah kursi yang ada. Selain itu kondisi bus juga banyak yang keropos. Bahkan, bus tersebut tidak di lengkapi dengan nomor pengaduan untuk pelanggan yang berbandrol dishubkominfo seperti pada umumnya.
“Punya niatan ingin melaporkan kepada pihak terkait, akan tetapi tidak tahu caranya. Kalau perjalanan ya lancar saja karena pos polisi yang dilintasinya pun tidak memberi peringatan pada sopir bus,” tambahnya
Baca Juga: Peringati HJT ke-731, Diskopumdag Gelar Tuban Fair 2024 untuk Kembangkan Produk Unggulan Daerah
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Tuban, Paraith ketika dikonfirmasi melalui telpon selulernya mengenai kejaidan tersebut tidak ada jawaban. Sejak berita ini diturunkan belum juga ada jawaban dari dishub Tuban. (wan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News