SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bawaslu Surabaya punya komitmen menjaga proses pesta demokrasi berlangsung jujur dan adil (jurdil) dengan menekan potensi kecurangan. Karena itu, pengawasan melekat akan dilakukan Bawaslu untuk mengawal pemilihan umum yang jurdil.
Untuk menekan hal tersebut, salah satu penyelenggara pesta demokrasi di Kota Pahlawan ini mengaku memiliki keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Bawaslu Surabaya pun mengajak partisipatif ormas perempuan NU dan Muhammadiyah untuk ikut mengawasi proses pemilu dari praktik kecurangan maupun politik uang (money politic).
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
"Kami tidak bisa bekerja sendiri dalam mengawasi pemilu di Kota Surabaya. Karena itu kami menggandeng Fatayat, Muslimat NU dan Aisyiyah untuk ikut mengawal proses pemilu serentak tahun 2024," kata Komisioner Bawaslu Surabaya, Lilies Pratiwining Setyarini, Senin (12/12/2022).
Menurut dia, pendidikan politik penting diberikan kepada calon pemilih. Karena itu, pihaknya menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif bagi pemilih perempuan yang diikuti ratusan kader ormas perempuan.
Ia menambahkan, pihaknya menyasar segmen pemilih perempuan karena pemilih perempuan tingkat partisipasi dalam pemilu tergolong tinggi. Persentasenya lebih dari 50 persen, di atas pemilih pria.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
"Harapan kami, selain mereka menggunakan hak pilihnya. Para pemilih perempuan itu juga aktif mengawasi pemilu. Ini tentu akan menekan potensi kecurangan," ucap alumnus Pascasarjana Unair itu.
Sementara itu, Nuryanah Majid Ketua IV PC Fatayat NU Kota Surabaya mengapresiasi langkah pro aktif Bawaslu menggandeng Fatayat dalam sosialisasi pengawasan partisipatif perempuan dalam pemilu. Menurutnya, ini bagian dari pendidikan politik yang bermanfaat bagi kader-kader Fatayat NU Surabaya.
Pihaknya berjanji akan meneruskan materi sosialisasi ini kepada kader di tingkatan bawah, baik kecamatan (PAC), mau pun kelurahan (ranting). Dengan begitu, sosialisasi ini akan lebih menyebar di masyarakat.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
"Kami siap ikut berpartisipasi dalam pemilu, sekaligus mengawasi jalan pemilu agar berjalan jujur dan adil serta menghasilkan pemimpin yang berkualitas serta amanah," pungkas perempuan asal Kenjeran tersebut. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News