BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Dinas Pengairan Bondowoso berhasil meraih juara 2 Lomba Juru Pengairan di bidang Operasi dan Pemeliharaan (O&P) Jaringan Irigasi dan Rawa teladan tingkat Provinsi tahun lalu.
Dengan prestasi ini, Dinas Pengairan kembali kedatangan tim juri penilai dari Ditjen Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum, Provinsi Jawa Timur untuk melakukan penilaian di Kabupaten Bondowoso. Hal ini dalam rangka merangsang peningkatan pelayanan sarana irigasi pada petani, dan tim penilai dipusatkan di UPTD Tlogosari, kemarin.
Baca Juga: Menteri PDTT Panen Pisang Cavendish, Emil: Pemprov Dukung Pengembangan Ekspor
Tim penilai berjumlah 10 orang yang terdiri dari Cahyo Handono (Ketua Tim), dan Diah Asri Safitri, Kisnanto, Abdurrahman Taufiq, Yeti Ira, Dian, Prorida Sari, Gianto, Ahmad Efendi dan Anisa Fitri (Anggota Tim).
Para penilai meminta kepada seluruh Juru Pengairan di Bondowoso untuk memresentasikan berbagai program di daerahnya, serta menyampaikan berbagai pelayanan yang sudah diberikan.
Kepala Dinas PU Pengairan Bondowoso Ir Karna Suswandi mengatakan, pihaknya sangat memerhatikan empat wilayah kerja khusus, yang selama ini menjadi andalan Kabupaten Bondowoso.
Baca Juga: Ombudsman Jatim Serahkan Rapor Pelayanan Publik kepada Delapan Kepala Daerah, Banyuwangi Tertinggi
"Kabupaten Bondowoso pernah menjadi juara dua UPT dan Juru se-Jawa Timur dalam bidang ini, mudah-mudahan sekarang bisa juara satu di tingkat provinsi bahkan di tingkat nasional," ujarnya dengan nada optimis.
Menurut mantan Kepala Diskoperindag ini, di saat pemaparan para Juru Pengairan di hadapan para juri, mengaku sangat bangga dengan berbagai terobosan yang dilakukan para Juru Pengairan di masing-masing daerah. Ini dikarenakan selama ini upayanya untuk mendukung Program Pertanian Pemkab Bondowoso, ternyata juga mendapat apresiasi positif dari Dinas Pengairan Jawa timur, sehingga mengirimkan timnya untuk mekukan penilaian.
“Saya sangat menyambut baik upaya ini, karena tentu apa yang dilakukan para Juru Pengairan, jika nantinya kurang baik akan mendapatkan arahan, dan jika baik akan mendapat Reward dari Dinas Pengairan Provinsi. Bahkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), khususnya Dirjen SDA yang sudah memberi program khusus kepada Bondowoso,” harapnya.
Baca Juga: TMMD Bondowoso, Prajurit Bangun PAUD untuk Masyarakat
Penilaian ini, menurut Karna, perlu dilakukan agar para Juru Pengairan yang bertugas di seluruh daerah irigasi di Bondowoso, bisa memaparkan berbagai persoalan yang dihadapi di lapangan serta upaya untuk antisipasinya.
Sebab hal ini, rangkaian penilaian dari provinsi, dan jika nilainya baik di tingkat Jatim tentu akan diajukan ke tingkat Pusat, untuk mendapatkan penilaian dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pusat.
“Seperti tahun lalu, salah satu juru Taufiqurrahman (39) salah seorang Juru Pengairan Bondowoso, yang bertugas di Desa Dadapan Grujugan, mendapat penghargaan dari Presiden Jokowi, nanti kita harapkan prestasi ini bisa dipertahankan di Bondowoso,” tandasnya.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, 15 Desa Didampingi GAIN dari Swiss
Sesuai data yang ada di Dinas Pengairan Bondowoso selama ini UPT Tlogosari yang ada di wilayah selatan merupakan unsur penunjang efektifitas sarana irigasi di Kabupaten Bondowoso, yakni kecamatan Tlogosari, Pujer, Sukosari, dan Sumberwringin yang terdiri sekitar 30 desa dan 13 daerah irigasi (DI) dengan luas layanan irigasi 5.145 Ha.
Karna mengungkapkan, jika dari 611 daerah irigasi (DI) yang dimiliki kabupaten Bondowoso, saat ini terus dilakukan perbaikan berbagai fasilitas aliran irigasi agar upaya untuk mendukung Program Pertanian di Bondowoso bisa maksimal dalam rangka menjadikan Bondowoso sebagai salah satu lumbung pangan Nasional.
Sementara Mulyono, Juru Pengairan dari UPTD Tlogosari, usai presentasi di hadapan tim penilai Dinas Pengairan Provinsi Jatim, mengaku bangga karena daerahnya dipilih untuk mengikuti Lomba Operasional dan Pemeliharaan (O&P). Pihaknya berharap agar apa yang disampaikan di hadapan dewan juri terkait berbagai upaya pelayanan pada petani bisa mendapat penilaian positif.
Baca Juga: Pendamping Desa Harus Dukung Resolusi Tuntas Bupati Bondowoso
“Saya sudah menyampaikan berbagai strategi untuk melayani petani, di antaranya dengan mengatur pola tanam, jika pada musim penghujan dengan menanam padi, dan jika air sudah berkurang maka harus diatur dengan memilih tanaman yang tidak membutuhkan banyak air,” ungkapnya.
Hadir dalam penilaian, selain seluruh Juru Pengairan yang ada di Kabupaten Bondowoso, hadir perwakilan Dharma Wanita masing-masing UPTD, yang memamerkan berbagai buah unggulan, dan produk UMKM masing-masing UPTD untuk dipamerkan kepada Dinas Pengairan Provinsi Jatim. (gik/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News