JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, meminta agar para pemangku kepentingan (stakeholder) di Kota Suwar-Suwir dapat meningkatkan koordinasi dalam rangka pembangunan masyarakat.
Ia mengungkapkan hal itu dalam FGD terkait Analisis Tematik Kependudukan Publisitas Long Form SP2020, Kamis (22/12/2022). Saat itu, pihaknya menerbitkan BRS terkait Profil Kemiskinan, Keadaan Tenaga Kerja, dan IPM Jember tahun ini untuk dibahas.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
"Terkait dengan program-program, mungkin ada yang sudah pas, barangkali ada yang belum pas. Tinggal stakeholder ini bersama-sama untuk bisa memahami angka-angka, sehingga bisa melakukan aksi yang sejalan dengan indikator-indikator tersebut." ujarnya.
Ia pun mengambil contoh pada hasil tangkapan BPS Jember mengenai profil kemiskinan yang turun menjadi 9,39 persen pada 2022. Angka ini juga diikuti dengan penjelasan mengenai indeks kedalaman kemiskinan yang turun sebesar 0,5 poin dan indeks keparahan kemiskinan yang juga turun sebesar 0,18 poin.
Menurut dia, hal itu tidak dapat serta-merta dilihat sebagai hasil penurunan utuh dari upaya yang telah dilakukan. Pasalnya, pandemi Covid-19 tentu membedakan dengan kondisi pada 2020 dan 2021.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
"Penurunan kemiskinan ini memang kita rasakan. Perkembangan perekonomian sudah berjalan kalau kita amati. Artinya kalo dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang kondisinya lebih ngerem ya, baik pengeluaran konsumsi, upaya mendapatkan penghasilan, nah itu kan banyak yang sementara berhenti atau collapse, khususnya yang menengah ke bawah," paparnya.
BPS Jember menyebut, angka penurunan pada tahun ini tidak boleh membuat segenap pihak lengah, karena memang segala sektor sudah mulai hidup pascapandemi Covid-19. Semua pihak diharapkan dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk meningkatkan pembangunan masyarakat yang lebih masif, serta signifikan. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News