JEMBER, BANGSAONLINE.com - Universitas Jember (Unej) melepas 487 mahasiswa beserta 12 dosen pendamping untuk melaksanakan program KKN tematik periode I tahun akademik 2022/2023, terhitung sejak hari ini (4/1/2023) sampai dengan 14 Februari 2023.
Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan program KKN terus mengalami perubahan skema menyesuaikan dengan era berjalan.
Baca Juga: Civitas Academica Unej Gelar Deklarasi demi Selamatkan Demokrasi di Indonesia
"KKN sekarang sudah banyak modifikasinya, tidak seperti waktu saya (menjalani KKN), bekal (pengetahuan) yang masih minimalis, dan kegiatan yang tidak terintegrasi. Sekarang sudah dirancang sedemikian rupa, di setiap lokasi, ada tematik tertentu yang harus dikembangkan," tuturnya.
Ia berharap mahasiswa dapat mengambil manfaat dari proses KKN untuk meningkatkan wawasan dan kapabilitas. Menurutnya, peserta KKN nantinya akan mendapat tantangan untuk beradaptasi dengan masyarakat sebelum menggali dan menggerakkan potensi di masing-masing desa.
"Oleh karena itu kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi menjadi penting, dan jangan lupa selalu menjaga nama baik almamater," pesannya.
Baca Juga: Bersama PDGI Jatim, RSGMP Unej Gelar Bakti Sosial
Sementara Ketua LP2M Unej, Yuli Witono, menyampaikan lokasi yang menjadi pengabdian mahasiswa KKN kali ini adalah 5 desa di 6 kecamatan Kabupaten Jember dan 5 desa di 5 kecamatan yang ada di Bondowoso.
"Peserta KKN dilengkapi atribut berupa topi dan jaket yang bertuliskan LP2M Universitas Jember, serta sudah mendapatkan perlindungan asuransi," terang Yuli pada upacara penerjunan KKN pada di Auditorium Unej, Rabu (4/1/2023).
Menurut Yuli, para mahasiswa KKN sengaja dilengkapi atribut agar lebih mudah dikenali saat berada di lokasi KKN.
Baca Juga: Kolaborasi Antara Unej-Pemkot Pasuruan, Gus Ipul: Kemajuan Daerah Ditandai Majunya Perguruan Tinggi
Dalam arahannya, Yuli mengingatkan para mahasiswa agar menyusun, melaksanakan, hingga melaporkan program dan upaya yang dilakukan untuk membantu desa naik kelas, sesuai tematik KKN kali ini.
"Sebelum penerjunan (peserta KKN) telah mendapatkan materi pembekalan, dengan tujuan agar dapat dengan segera menyesuaikan diri dan mempelajari berbagai situasi dan potensi sumber daya yang ada di pedesaan," pungkasnya. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News