SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Ketua komisi I DPRD Situbondo, Hadi Priyanto, mengaku kecewa atas kinerja satuan polisi pamong praja (satpol pp) lantaran eks lokalisasi Gunung Sampan yang telah ditutup ternyata masih eksis.
Hadi menjelaskan, ada 40 pekerja seks komersial (PSK) dari luar kota yang melayani para hidung belang dari berbagai daerah. Bahkan, ada kasus seorang PSK dari Bandung yang disekap muncikari lantaran ingin berhenti dari pekerjaannya.
Baca Juga: Di Kirab Pataka Jer Besuki Mawa Beya, Satpol PP Situbondo Juga Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal
"Ini benar adanya, eks lokalisasi Gunung Sampan masih eksis. Ada dugaan human trafficking atau perdagangan manusia di sana," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (9/1/2023).
"Terkesan membiarkan, pendekatan spiritual hanya jadi kedok, dan kenyataannya PSK terus eksis. Tidak ada solusi efektif, PSK semakin marak, kinerja Satpol PP Situbondo benar-benar mengecewakan," paparnya menambahkan.
Berdasarkan informasi yang diterima dari sumber yang enggan disebutkan, wilayah tersebut masih aktif walau sudah ditutup bupati sebelumnya. Terdapat banyak rumah kontrakan atau sewa, baik di dalam maupun di luar area yang dipakai sebagai prostitusi.
Baca Juga: Dewan Belum Sahkan P-APBD 2024, Kepala Bappeda Situbondo: Kembali ke Perencanaan Awal
"Para PSK dikendalikan oleh muncikari dan dalam pengawasan bodyguard. Di eks lokalisasi Gunung Sampan juga ada tempat perjudian, karaoke, dan minuman keras," paparnya. (sbi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News