"Kami berharap gebyar batik Pamekasan masuk di promo exotika, tentunya untuk mengenalkan secara luas bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," harapannya.
Sulis sapaan akrab Kabid Perdagangan Disperindag Pamekasan ini mengatakan, selanjutnya, untuk yang di Jember, pihaknya mengikuti Vision Carnival, dan untuk yang di Bali, mengikuti even G20 kemarin.
"Anggaran dari 5 kegiatan tersebut murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pamekasan senilai 1,3 Miliar," paparnya.
Ia menambahkan, jika berbicara global, memang besar, tetapi secara kenyataan, masih kurang jauh. Oleh karena itu, menurutnya, dengan anggaran seminim mungkin, kegiatan tersebut harus terlaksanakan semuanya.
"Yang Malang dan Tuban kita yang menggelar acara sendiri, untuk Bromo kita ikut event internasional, karena publikasinya untuk memperkenalkan batik Pamekasan lebih luas lagi hingga ke mancanegara," katanya.
Sulis menegaskan, tidak hanya sekedar ikut kegiatan, pihaknya mempersiapkan semua kegiatannya, dan juga seluruh biaya, juga dipersiapkan oleh Disperindag Pamekasan.
"Keseluruhan acara yang di Bromo kita yang membiayai semua propertinya," tutupnya. (dim/sis).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News