BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasus lumpy skin disease (LSD) terdeteksi di Kabupaten Blitar. Berdasarkan data, saat ini penyakit tersebut telah menyasar hewan ternak berupa sapi.
"Iya benar, kami sudah menemukan kasus penyakit LSD," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Toha Mashuri, saat dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Ia menyebut, sudah ada 5 kasus LSD di Kabupaten Blitar yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Talun dan Gandusari. Tak hanya sapi, penyakit ini juga menyerang kerbau.
"Kami memastikan 5 hewan yang terpapar LSD ini sudah sembuh. Karena sudah melebihi 28 hari dan kondisi yang terus membaik," tuturnya.
Dalam menangani kasus LSD, pihaknya langsung memberikan pengobatan serta vaksinasi untuk ring 1, atau lokasi terdekat dari temuan kasus. Para peternak diminta waspada, namun tidak panik karena penyakit ini bisa diobati dan sudah ada vaksinnya.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
"Melalui petugas di lapangan dan para medis, kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri hewan ternak yang terjangkit penyakit LSD dan gejalanya. Makanya peternak kita himbau waspada," urai Toha.
Ia menambahkan, Dinas Peternakan Kabupaten Blitar juga mengawasi lalu lintas hewan ternak secara ketat.
Adapun beberapa tanda hewan terpapar LSD di antaranya terdapat bentol-bentol pada kulit sapi berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, dan ekor. Untuk kasus berat, bentolan tersebut dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. (ina/mar)
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News