SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Nasib Apes menimpa Karsito (42), seorang penjual jagung rebus keliling di Sidoarjo, yang menjadi korban kejahatan siber.
Ia harus menelan pil pahit, usai saldo Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI senilai Rp35 juta yang belum sempat terambil itu, amblas.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan
Saat ditemui, Karsito mengatakan, kejadian ini berawal dari informasi dari pihak BRI, bahwa saldo KUR yang telah diajukan akan cair.
"Tapi tanpa saya sadari, uang KUR sudah tersedot Rp35 juta sore harinya. Padahal itu pemberitahuan cairnya pagi hari," ujar Karsito, Rabu (1/2/2023).
Pria yang masih bujang tersebut mengaku, selang beberapa jam pencairan, dirinya mendapatkan notifikasi pihak BRI lewat SMS. Dalam pemberitahuan itu, rekeningnya terdaftar di direct debit Shopee dan Tokopedia beberapa kali.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
Namun, ia tak pernah merasa pernah berbelanja online dan tidak paham dari maksud pemberitahuan itu, Karsito pun membiarkan.
Setelah itu, dirinya juga mendapatkan beberapa kali yang isinya mengingatkan agar waspada untuk tidak memberikan kode OTP pada pihak manapun termasuk pihak bank. Namun, karena tidak paham dan tidak pernah melakukan transaksi, ia pun kembali mengabaikan.
Namun, ia ingat, sebelum peristiwa ini terjadi, ada telepon dari orang yang tak dikenalnya. Orang tersebut, beralasan akan mengirimkan barang pesanan online. Namun, karena tidak pernah merasa membeli barang, ia pun menutup teleponnya.
Baca Juga: Warga Krian Digegerkan Penemuan Wanita Bersimbah Darah Dekat Kandang Ayam
Karsito pun kaget, saat mengecek saldonya via internet banking berkurang senilai Rp35 juta. Sedangkan, uang KUR BRI yang baru cair, senilai Rp75 juta hanya menyisakan Rp30 juta.
"Saya langsung lemas dan bingung, karena merasa tidak melakukan apa-apa," katanya
Setelah kejadian itu, Karsito pun mendatangi pihak BRI tempat dirinya mengajukan KUR. Namun, pihak Bank BRI tidak memberikan solusi dan menilai itu adalah kesalahan nasabah. Karsito pun juga sempat mendatangi BRI Tower Surabaya, namun sayangnya, ia mendapatkan jawaban yang sama.
Baca Juga: Tak Kuasai Birahi, Seorang Ayah di Surabaya Setubuhi dan Aniaya Putri Kandungnya
Bahkan, pria yang berprofesi sebagai pedagang jagung keliling di Sidoarjo ini, akhirnya melaporkan ke Polda Jatim, namun tidak ada solusi, dan juga dirinya tidak mendapatkan surat bukti laporan.
"Saat itu pihak Polda mengaku akan mengirim bukti surat laporan ke rumah, namun hingga sekarang tidak ada," kata Karsito.
Ia hanya bisa berharap pada pihak kepolisian, Bank BRI dan pemerintah agar bisa membantu kasus yang menimpanya. Sebab, menurutnya, BRI merupakan salah satu bank BUMN milik pemerintah.
Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ
"Saya harus mencicil membayar KUR sekitar 3 juta per bulan. Padahal kredit yang saya terima tersedot separuh lebih. Apakah tidak ada keringanan," pungkasnya. (cat/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News