SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Lembaga Wakaf dan Pertanahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LWP PBNU) menggelar Apel Kader Wakaf Nahdlatul Ulama (Kawan) di aula KBIH Rohmatul Ummah, Sidoarjo, Senin (6/2/2023).
Apel 1000 Kawan ini, guna memaksimalkan penghimpunan dana wakaf dari warga, khususnya warga Nahdliyin. Apel 1000 Kawan ini, juga dihadiri oleh pengurus LWP Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Wakil Ketua PBNU, Dr KH Hasib Wahab Chasbullah yang hadir dalam Apel 1000 Kawan ini menjelaskan, dalam Resepsi Puncak Satu Abad NU di Sidoarjo, LWP PBNU melakukan sebuah gerakan apel 'Kawan' yang diharapkan dapat menjadi ujung tombak penghimpun dana wakaf.
"Kita mempunyai program yang terstruktur secara nasional bernama Dana Abadi Umat Nahdliyin (Daun) yang rencananya akan diberlakukan dari pusat sampai ke daerah dan tingkat ranting," ucap Kiai Hasib Wahab Chasbullah.
Menurutnya, gerakan Kawan ini adalah sebuah gerakan baru dengan target, terkumpulnya dana umat Nahdliyin secara keseluruhan tanpa pandang kasta sosial.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Secara gerakan, lanjutnya, Kawan ini menyamaratakan status atau strata sosial setiap orang yang ingin mewakafkan uangnya untuk kepentingan umat.
"Tidak ada pandang bulu, silahkan kalau mau mewakafkan uangnya entah Rp 10 ribu atau berapa silahkan yang penting gerakan ini dilakukan secara masif," jelas Kiai Hasib.
Ia menambahkan, PBNU mendorong LWP untuk melaksanakan program Kawan ini secara masif dengan target Rp 1 hingga Rp 2 triliun Dana Abadi Umat Nahdliyin (Daun) warga yang terkumpul dalam kurun waktu satu tahun.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Ketua LWP PBNU H Mardini menambahkan, program Kawan adalah untuk menggerakkan wakaf uang untuk pembiayaan beberapa program pembangunan Nahdlatul Ulama.
"Umpamanya sekarang kita punya tanah yang strategis untuk pembangunan masjid, pesantren dan rumah sakit anggarannya ya dari dana umat yang terkumpul ini," jelas Mardini.
Ia mengatakan, wakaf uang ini tidak boleh kurang satu persen pun dan harus memiliki perkembangan yang signifikan. Pengembangan uang ini akan dikelola oleh pengurus dan penggunaannya akan dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
"Bisa dibayangkan satu warga Nahdliyin mewakafkan uang Rp 100 ribu. Potensi kita pertahun untuk dana abadi umat nahdliyin ini bisa mencapai Rp 108 triliun per tahun," tambah Mardini.
Hasil dari dana abadi umat nahdliyin itu, masih kata Mardini, nantinya akan dipergunakan untuk Mauquf Alaih atau penerima manfaat wakaf seperti, beasiswa untuk anak yatim piatu dan tidak mampu serta pondok pesantren yang memerlukan pembangunan hingga rumah sakit dan sebagainya.
Mardini mengungkapkan, progam Daun ini juga menyediakan layanan digital melalui Qris untuk memudahkan umat nahdliyin mewakafkan uangnya secara digital.
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
"Uangnya akan masuk langsung ke rekening lembaga," imbuhnya.
Gerakan Kawan dan progam Daun yang dilaunching berbarengan dengan Resepsi Puncak Satu Abad NU di Sidoarjo ini diharapkan dapat dilakukan secara merata hingga tingkat ranting.
Dalam Apel 1000 Kawan ini, LWP PBNU juga memberikan penghargaan kepada 9 lembaga yang berkontribusi dalam urusan wakaf. Keputusan penghargaan itu dibacakan anggota LWP PBNU Idham Kholid atau yang akrab disapa Gus Idham.
Baca Juga: Jenazah Perempuan Gegerkan Warga Waru, Diduga Tewas Dibunuh Anaknya
Sembilan lembaga yang menerima penghargaan yakni Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gresik dengan kategori inisiator percepatan tanah wakaf NU di Jawa Timur, BPN Tulungagung dengan kategori instansi yang memberikan pelayanan terbaik dalam sertifikasi tanah wakaf NU, LWP PCNU Sidoarjo dengan kategori LWP pioner dalam mengawali sertifikasi tanah wakaf di Jawa Timur, LWP PCNU Kabupaten Malang dengan kategori LWPNU yang melaksanakan program sertifikasi tanah wakaf NU terbanyak nasional di SIWAK NU.
Selanjutnya, LWP PCNU Ponorogo dengan kategori LWP NU yang melaksanakan kerjasama baik dengan Kantor BPN Ponorogo, LWP PCNU Tulungagung dengan kategori sebagai LWP NU yang memiliki kader wakaf NU terbanyak, LWP PCNU Lampung Timur dengan kategori sebagai LWP NU yang progresif dalam melakukan pendataan aset dan sertifikasi tanah wakaf NU, LWP PCNU Purbalingga dengan kategori LWP NU inisiator penyelenggaraan literasi wakaf di Jawa Tengah dan LWP PCNU Banyumas dengan kategori LWP NU teraktif pelaksana literasi wakaf di Jawa Tengah. (sta/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News