PAMEKASAN,BANGSAONLINE.com - Kerajinan vas bunga dan sandal dari bahan serabut kelapa Pamekasan tembus pasar internasional tanpa campur tangan dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Moh Arifin Hanafi, pembina kerajinan serabut kelapa mengatakan, pembuatan vas bunga dan sandal dengan menggunakan serabut kelapa yang ramah lingkungan ini tanpa adanya campur tangan dari Pemerintah Pamekasan.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
"Saya sudah pernah mengajukan permohonan kerja sama kepada pemerintah daerah dan beberapa dinas terkait. Namun, tidak ada bantuan sama sekali, dan bahkan pernah berpesan kepada Bupati Pamekasan namun hanya diberikan cap jempol dan tidak ada bantuan apapun," kata Moh Arifin Hanafi, pembina kerajinan serabut kelapa.
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan bahwa kerajinan dari serabut kelapa sudah mendapatkan permintaan dari luar negeri seperti Belanda, Cina, Malaysia serta Korea Selatan.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai
"Hasil penjualan dari serabut kelapa ini dari bulan September 2022 hingga Februari 2023 terus meningkat sekitar 70 persen," jelasnya kepada BANGSAONLINE.com
Ipin, sapaan akrabnya, juga membeberkan, para pekerja yang diambil atau pengrajin yakni hanya warga sekitar yang kini mencapai 15 orang, bahkan ada yang berkebutuhan khusus untuk mambantu ekonominya.
"Tidak hanya dari luar negeri saja, tapi beberapa hotel saja sudah banyak tertarik kepada produk kami. Semoga dengan produk ini bisa membantu masyarakat dan dapat menambahkan karyawan serta membantu masyarakat yang kurang mampu dan berkebutuhan khusus yang tidak diperhatikan pemerintah.
Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata
Selain itu, dirinya juga mengatakan peralatan-peralatan yang digunakan masih serba manual dan jika membeli dirinya mengaku tidak mampu, karena harga yang terlalu mahal dan masih baru.
"Peralatan yang kami gunakan sederhana karena jika membelinya sangat mahal kami belom kuat, maka dari itu saya mengajukan ke beberapa dinas tapi tidak ada kejelasan," bebernya.
Ia juga mengatakan, dirinya heran kepada pemerintah daerah kenapa tidak dibantu padahal jika kerajinan serabut kelapa ini bagus, dan sudah internasional dan mendapatkan beberapa pesanan dari berbagai negara, harusnya Pemkab bangga dan sudah membawa nama Pamekasan menjadi dikenal.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Bupati Pamekasan Buka Bazar UMKM
"Saya bingung kenapa pemkab tidak membantu kami dan tidak ada partisipasi nya jika ada penghargaan nantinya maju paling depan, padahal kami tidak di perhatikan," kecewanya.
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah khususnya Kabupaten Pamekasan agar lebih memperhatikan pengrajin-pengarajin kecil yang juga membutuhkan bantuan dari Pemerintah. (dim/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News