BLITAR, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar berunjuk rasa turun ke jalan, Jum'at (29/5). Mereka menyatakan perlawanan terhadap semua gerakan anti reformasi PSSI dan anti pemberantasan mafia bola.
Sebab sepak bola untuk suporter, bukan ladang para mafia bola. "Kita akan lawan semua gerakan anti reformasi PSSI," teriak Iqbal Fatawi, kordinator aksi.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Unjuk rasa ini merujuk pada indikasi perongrongan kebijakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang tengah berupaya mereformasi PSSI.
Para mahasiswa menganggap bahwa PSSI saat ini merupakan sarang mafia. Yaitu di antaranya jual beli pemain yang tidak fair, pengaturan skor pertandingan, dan penyuapan wasit membuat sepak bola Indonesia tidak lagi murni olahraga.
Tidak hanya menjadi ladang pencari keuntungan ekonomis. Para mafia juga memanfaatkan bola untuk kepentingan politis. PSSI dibekukan dan diikuti pembentukan tim transisi. Resistensi anti reformasi PSSI dalam bentuk opini dan gerakan pun bermunculan dengan ancaman sanksi FIFA sebagai alasan. "FIFA yang dianggap sebagai Tuhannya PSSI terbukti juga sarang mafia," tegas Iqbal.
Baca Juga: Stadion Soepriadi Resmi Jadi Kandang Arema FC, PSSI: Apapun yang Terjadi Tanggung Jawab Panitia
Dalam perjalananya, enam pejabat tinggi FIFA yang bekerja sama dengan otoritas Swiss ditangkap FBI Rabu (27/5) kemarin. Para oknum FIFA tersebut terindikasi melakukan kejahatan selama 20 tahun terakhir. Yakni mulai korupsi, penyelewengan pajak, penyalahgunaan kekuasaan termasuk pengaturan tuan rumah Piala Dunia.
Aksi para mahasiswa tersebut berlangsung di depan Kantor DPRD Kota Blitar. Dalam unjuk rasa tersebut, para aktivis juga menampilkan aksi teatrikal. Mereka menyindir para oknum PSSI dan FIFA yang getol melakukan praktik penyelewengan sepak bola.
Ketua PMII Blitar Ahmad Khoirudin menambahkan bahwa penyelamatan sepak bola Indonesia adalah tanggung jawab seluruh anak bangsa. "Dan siapapun yang hendak menghancurkan sepak bola Indonesia dengan segala praktik mafia sejatinya musuh bangsa," tambahnya. (tri/rvl)
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Bangga kepada Timnas yang Juarai Piala ASEAN U-19 Boys’ Championship 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News