GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mendadak menggelar rapat dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Dhiannita Tri Astuti dan jajaran, di kantor bupati setempat, Sabtu (4/3/2023).
Rapat kali ini membahas banyak hal. Antara lain, bencana banjir luapan Kali Lamong, serta banjir bandang dan longsor di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Dalam rapat itu, bupati menegaskan bahwa penanganan Kali Lamong bukan wewenang Pemkab Gresik. Meski demikian, pemkab akan melanjutkan normalisasi Kali Lamong yang melintas di wilayah Kabupaten Gresik. Yakni, di Kecamatan Balongpangang, Benjeng, Cerme, Kedamean, Menganti, dan Kebomas.
Menurutnya, normalisasi Kali Lamong di Kecamatan Balongpanggang, Cerme, Kedamean, dan Menganti akan dilanjutkan lagi tahun ini. "Anak Sungai Kali Lamong juga diinventarisir pada titik yang rawan jebol," ucapnya, Sabtu (4/3/2023).
Sedangkan untuk penanganan jangka panjang, pihaknya berencana membuat kolam retensi. "Ini upaya kita, meskipun ini bukan kewenangan kita, tapi kita akan berjuang demi masyarakat karena kita punya martabat," ujarnya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Ia menjelaskan, nantinya kolam retensi akan berfungsi menampung volume air ketika debit mencapai maksimum sungai. Setelah ditampung ke kolam retensi, air akan dialirkan kembali ke sungai secara perlahan ketika debit di sungai sudah kembali normal.
Secara spesifik kolam retensi akan menyerap besarnya puncak banjir yang ada di sungai. Harapannya, potensi overtopping yang menyebabkan luapan sungai bisa diminimalisasi.
"Kolam retensi akan dibangun 5 hektare dengan kedalaman 4 meter. Sehingga nantinya mampu menampung 200 ribu m3 air," terangnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Ia meminta kolam retensi dibangun di Balongpanggang, untuk mengalihkan kiriman air dari Mojokerto dan Lamongan. Dengan begitu, debit air Kali Lamong yang mengalir dari hulu ke hilir bisa berkurang.
Selain Balongpanggang, kolam retensi rencananya juga akan dibangun di Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean yang merupakan dataran rendah. Sehingga air bisa tertampung di kolam retensi tidak sampai membuat tanggul anak Kali Lamong jebol.
"Dengan adanya pengerukan Kali Lamong dan tiga kolam retensi penampung air ini, setidaknya kita bisa mengendalikan banjir Kali Lamong," tutupnya. (hud/rev)
Baca Juga: Plt Bupati Gresik Teken Serah Terima Pengelolaan Sementara Stadion Gelora Joko Samudro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News