Mengenal Tradisi Ruwahan, Masyarakat Desa Gumeng Bersama Mahasiswa KKN IKHAC Gelar Doa Bersama

Mengenal Tradisi Ruwahan, Masyarakat Desa Gumeng Bersama Mahasiswa KKN IKHAC Gelar Doa Bersama Masyarakat Desa Gumeng saat mengenalkan tradisi Ruwahan kepada para mahasiswa KKN dari IKHAC Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bertepatan di Bulan Syakban, kegiatan dalam rangka Tradisi Ruwahan masyarakat di Desa Gumeng diikuti kelompok mahasiswa KKN Institut Pesantren KH Abdul Chalim () , Senin (6/3/2023).

Ruwahan merupakan sebuah tradisi dari wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang dilaksanakan pada bulan Ruwah dengan tata cara yang unik di setiap daerah. Khusus masyarakat Gumeng yang ditetapkan setiap hari Senin Legi bersamaan dengan wafatnya Sesepuh Desa Gumeng serta kendurenan sedekah bumi yang diisi dengan beberapa rangkaian acara.

Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit

Saat kegiatan berlangsung, ustadz Mi’an selaku tokoh masyarakat menyampaikan sambutan pada tujuan diadakannya Ruwah desa, yakni salah satu kegiatan rutinitas tahunan bermaksud untuk mendoakan para leluhur yang sudah meninggal dunia.

“Tujuan diadakannya rutinitas tahunan ini supaya anak turun kita selalu mengingatkan kepada orang yang berjasa di Desa Gumeng, mulai dari pendiri atau pertama kali masuk ke Desa Gumeng yakni mbah Tro, sesepuh Desa Gumeng yakni Bu Ikhfi dan kepala Desa Gumeng yakni Mbah Kertosari yang terkenal kekayaannya dan lumbung desanya, dan sekarang di makamkan di . Mereka adalah perangkat desa dan berjasa, kita sebagai anak cucunya jangan lupa dengan jasa-jasa mereka,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan, terlaksananya kegiatan Rawuh desa tersebut untuk dapat memberikan nuansa harapan dengan adanya syiar islam dalam Ruwah Desa tersebut.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya

“Harapan saya mewakili masyarakat Desa Gumeng dengan menghidupkan syiar agama ini supaya nanti setelah kita jangan sampai meninggalkan rutinitas yang baik ini ditinggal, apalagi diganti pesta. Karena dulu ketika saya masuk tahun 1999-nan kegiatan ruwah desa acara puncaknya diisi pesta bukan kendurenan. Semoga masyarakat Desa Gumeng yang sudah lama tentram dengan diadakan kendurenan ini tidak akan kacau, dijauhkan dari wabah dan bencana serta dilancarakan rezekinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Sri Wahyuni selaku Kepala pemerintahan Desa Gumeng, mengajak masyarakat khususnya Desa Gumeng untuk tetap mempertahankan tradisi ruwah desa. Menurutnya terdapat nilai-nilai baik dan kita harus mendoakan para leluhur.

“Terselenggaranya acara Ruwah Desa ini mudah mudahan semua warga Gumeng kabupaten diberikan kesehatan, panjang umur, diberikan rezeki yang banyak dan diberikan kebarokahan serta bisa pergi ke Madinah. Semoga hari ini dan besok acaranya bisa menjadi barokah,” Ujar kepala Desa Sri Wahyuni saat sambutan

Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto

Terkahir, Acara ini berlangsung semarak dipadati masyarakat desa menampilkan pagelaran wayang serta beberapa agenda hiburan lainnya. Pungkasnya, (den/mar) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO