SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Viralnya aksi tawuran di media sosial yang dilakukan oleh sejumlah pelajar SMP di Surabaya kembali terjadi. Tawuran yang diduga berada di Jalan Pulo, Semampir, Surabaya itu, membuat Polres Pelabuhan Tanjung Perak, bersama Polsek Pabean Cantian melakukan pendalaman.
Dalam tawuran tersebut, salah satu pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan oleh belasan pelajar lainnya, pada Selasa (7/3/2023), usai pulang sekolah di Lapangan Futsal Dwikora Sawah Pulo.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Dari aksi tawuran tersebut, korban berinisial MS (16) pelajar SMP mengalami patah tulang pada bagian tangan kanan, karena tertabrak oleh sepeda motor.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Ryzki Wicaksana saat dikonfirmasi oleh BANGSAONLINE.com melalui pesan Whatsapp, dirinya belum memberikan keterangan, Jumat (10/3/2023).
Sementara, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, korban mengalami patah tulang kanan, karena terjatuh dari sepeda motor saat dikeroyok dan dikejar oleh para pelaku yang diduga juga masih pelajar.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
Namun, dari salah satu sumber dari internal Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyebutkan, bahwa korban melarikan diri saat dikejar dan tertabrak oleh pengendara lain.
Sedangkan, Kapolsek Pabean Cantikan, Kompol M Suhud yang berwenang dalam wilayah hukum tersebut, hanya memberikan keterangan sedikit, karena kasus tersebut, telah diambil alih dan diselidiki Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Ia mengatakan, saat ini korban masih dalam perawatan medis, sedangkan pihak kepolisian akan memediasi keluarga korban, dan sejumlah pelaku yang sudah teridentifikasi.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
"Insiden itu dipicu gegara permasalahan anak-anak atau pelajar semata. Untuk mediasi, mengingat masih sesama pelajar, akan kita libatkan kepala sekolah, lurah, dan orang tua," tegasnya.
Terkait motif pengeroyokan yang terjadi, Suhud mengatakan, korban dan pelaku diduga saling kenal, dari pengakuan dari salah satu pelaku, kejadian tersebut berawal di tempat Futsal Sawah Pulo dan merupakan aksi balas dendam.
“Korban MS pernah melakukan pemukulan terhadap pelaku sehingga para pelaku mengajak teman temanya untuk mengeroyok MS,” katanya.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
Salah satu kerabat korban, Sukron mengatakan, kejadian tersebut terjadi disaat MS pulang sekolah. Ia dicegat oleh beberapa siswa SMP hingga SMA, dan dipukul saat berada di lapangan Futsal Dwikora Sawah Pulo.
“Kemarin sempat tidak sadarkan diri di RS Al Irsyad, lalu dirujuk di RS PHC. Sekarang kondisinya sudah sadar. Ponakan saya ada bersama orang tuanya di RS PHC,” kata Sukron, Rabu (8/3/2023).
Menurutnya, MS sudah sadar dari masa kritisnya dan memberikan keterangan kepada Polisi, bahwa sebagian mengenal para pelaku pengeroyokan, dan rata-rata para pelaku merupakan pelajar SMP dan SMA.
Baca Juga: Otak Penyekapan 12 Perempuan di Sememi Lolos, Penjaga Rumah Ditindak Tipiring
“Saya harap, pelaku segera ditangkap terlebih dahulu supaya ada titik jelas. Keluarga menuntut keadilan atas peristiwa ini. Kita juga minta pihak sekolah tempat para pelaku untuk kooperatif. Jangan menyalahkan salah satu pihak dan berusaha menutup-nutupi,” sambung Sukron. (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News