SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kelompok Studi Herpetologi Himbio Unair Surabaya melakukan penelitian fenomena munculnya buaya di Kali Porong tepatnya Dusun Awar Awar Desa Tambakrejo Kecamatan Krembung, Selasa (2/06).
Di lokasi, sebanyak 8 mahasiswa dari jurusan biologi itu melakukan sample air Kali Porong disisi bantaran kali sebelah timur lokasi munculnya buaya. Dalam penelitian itu, rombongan para mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu melakukan menyisiri sisi barat kali dan satu kelompok lainnya bagian sisi timur.
Baca Juga: Buaya Berukuran Besar Gegerkan Warga Padangan Bojonegoro, BKSDA Turun Tangan
Kedatangan para mahasiswa ini, disambut munculnya buaya yang berwarna keputih-putihan tersebut. Hanya saja, buaya itu muncul ke permukaan air terlihat moncong mulutnya saja. Buaya itu berdiam sampai lebih dari satu jam. Buaya sesekali menyelam ke air, kemudian muncul lagi. Hal ini juga membuat para pengunjung yang penasaran dengan buaya Awar Awar terus mengamati dengan berharap buaya itu muncul sekujur tubuh dan naik ke bantaran kali.
"Itu itu buayanya muncul kelihatan moncongnya," teriak pengunjung.
Nureka, salah satu mahasiswa dari Kelompok Studi Herpetologi Himbio Unair Surabaya menandaskan, kelompoknya datang ke Kali Porong untuk mengambil sample air, mengetahui waktu munculnya buaya, titik kordinat kemunculan, suhu, kelembaban, kelimpahan makanan, kelimpahan buaya muncul dan lainnya.
Baca Juga: Munculnya Anak Buaya Gegerkan Warga Desa Janti Kediri
"Hasil penelitian ini akan kita pelajari bersama untuk mengetahui fenomena dan penyebab buaya muncul di kali," terang mahasiswa semester lV itu.
Selain itu, fenomena buaya-buaya tersebut ternyata mendatangkan rezeki dan menyedot wisatawan lokal. Sebab, ratusan penginjung dari beberapa daerah seperti Mojokerto, Pandaan, Malang, Surabaya padati bantaran Kali Porong di Dusun Awar Awar Desa Tambakrejo Kecamatan Krembung karena ingin melihat fenomena penampakan buaya.
Meski buaya tidak muncul, mereka rela berpanas-panasan demi menyaksikan langsung buaya muara tersebut. Sedangkan warga sekitar tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dengan menyediakan lahan parkir untuk kendaraan warga yang melihat dengan tarif Rp 3.000 agar pengunjung merasa aman dan nyaman saat menyaksikan kemunculan buaya muara itu. (btc/gus/sho)
Baca Juga: Meresahkan, Warga Sedati Tangkap Buaya Air Tawar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News