
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Kemenag Pamekasan menggelar moderasi beragama dengan menghadirkan narasumber dari Densus 88 Mabes Polri, AKBP Mohammad Dhofir dan Guru Besar UINSA, Prof. Dr. Nur Syam di aula Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu, Jalan Brawijaya, Rabu (15/3/2023).
Kegiatan ini, diikuti oleh para takmir masjid, majelis taklim dan Dharmawanita persatuan Kemenag Pamekasan.
Baca Juga: Cegah Radikalisme, Kepala Bakesbangpol Jatim Ingin Ubah Kantor Jadi Rumah Kebangsaan
Plh. Kepala Kemenag Pamekasan, Hartono mengatakan, ilmu tentang moderasi beragama perlu untuk disampaikan kepada masyarakat.
"Mengingat kondisi objektif yang terjadi beberapa hari belakangan ini dan semakin beragamnya penafsiran beberapa kelompok masyarakat terhadap agama, maka perlu adanya penyampaian ilmu-ilmu moderasi beragama ini," ucapnya.
Ia mengatakan, Salah satu program unggulan Menteri Agama RI, yaitu moderasi beragama, dimana memiliki peran penting dalam meminimalisir penyebaran paham radikalisme.
Baca Juga: Bicara Toleransi di UINSA, Khofifah Ungkap Pengalamannya Tangani Konflik di Tolikara Papua
Mohammad Dhofir mengatakan, saat ini ada banyak penyebaran paham radikalisme dan terorisme, oleh karena itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati.
"Mulai dari kajian agama, lembaga pendidikan, media sosial dan sebagainya. Media sosial memiliki kerawanan yang lebih besar dibanding media konservatif karena sifatnya yang terbuka dan nyaris tanpa saring. Sehingga masyarakat dihimbau harus waspada dan berhati-hati dalam mengunduh dan menyebarkan berita yang tidak bisa dipastikan tingkat kebenarannya," tegasnya.
Sementara itu, Nur Syam berharap, radikalisme jangan sampai menyasar ke generasi muda, apalagi semakin menguatnya gerakan-gerakan keagamaan yang bisa menjadi inspirator atas tindakan kekerasan agama.
Baca Juga: Bedah Visi-Misi Cagub Jatim 2024 di FISIP UINSA, Jubir 02 Kekeh soal Penyebutan Seminar Nasional
"Sudah selayaknya masyarakat, organisasi keagamaan dan organisasi lain harus terlibat dalam membantu tugas Densus 88 dan BNPT dalam rangka menjaga bangsa ini dari gerakan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa," ucapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Kankemenag Pamekasan Mawardi sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Kegiatan pembinaan moderasi beragama ini juga sebagai bentuk ikhtiar bersama untuk mengembalikan agama kepada fungsi utamanya sebagai pedoman umat manusia dan menjaga norma-norma sosial sekaligus kontrol sosial," pungkasnya. (dim/sis).
Baca Juga: Hari Pertama Kampanye, Khofifah Silaturahmi ke Kiai dan Tokoh di Pengukuhan Dr HC KH Zulfa Mustofa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News