Ketua TP PKK Kota Kediri Ajak Unsur Pendidikan Non-Formal Cegah Kekerasan pada Anak

Ketua TP PKK Kota Kediri Ajak Unsur Pendidikan Non-Formal Cegah Kekerasan pada Anak Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar atau yang akrab disapa Bunda Fey, saat memberi sambutan di acara Diskusi Panel dan Deklarasi Pencegahan Bullying, Intoleransi, dan Kekerasan Seksual pada Anak. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com -  serius terhadap pencegahan kekerasan pada anak di satuan pendidikan. Kali ini, Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar atau yang akrab disapa , mengajak pendidikan non-formal untuk turut mencegah kekerasan pada anak.

Hal tersebut ditandai dengan deklarasi pencegahan bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual pada anak, Senin (20/3/2023). Kegiatan itu dirangkai dengan diskusi panel.

Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan

Bertempat di Ruang Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kota Kediri, acara ini diikuti sanggar kegiatan belajar (SKB), pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), pengurus majelis taklim, forum komunikasi diniyah takmiliyah (FKDT), TPQ, dan Quran Massive.

Menurut , agenda tersebut merupakan implementasi dari keseriusan untuk menekan angka kekerasan pada anak.

"Belakangan ini banyak kekerasan seksual yang menimpa anak. Kita harus tingkatkan kewaspadaan karena kasus seperti ini bisa terjadi di mana saja," ujarnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi

Ia menjelaskan, kekerasan ini bisa terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun di luar sekolah. Karena itu, semua pihak harus bisa menjadi pelindung bagi anak-anak.

menyebut, memiliki satgas perlindungan perempuan dan anak (PPA) untuk melakukan upaya preventif. Kalaupun nanti sudah terjadi kasus kekerasan, maka harus dilaporkan dan diproses hukum. Tidak boleh ada perdamaian.

"Di UU tindak pidana kekerasan seksual sudah diatur upaya advokasi bukan mediasi. Jadi tidak boleh ada pemakluman dan perdamaian antara pelaku dan korban. Pelaku harus mendapat hukuman setimpal karena perbuatannya menimbulkan trauma seumur hidup bagi para korban," jelas Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Marsudi, mengatakan dalam pencegahan kekerasan pada anak, pihaknya menggandeng semua pihak termasuk pendidikan non formal. Sebab pendidikan nonformal merupakan salah satu unsur penyangga pendidikan.

"Acara ini bertujuan agar semua pihak bersinergi dan memiliki pemahaman yang sama. Kita akan masifkan kegiatan sekolah ramah anak. Termasuk di pendidikan nonformal. Mari kita saling bersinergi demi tumbuh kembang anak-anak Kota Kediri," ujarnya.

Turut hadir, Kepala Bagian Kesra Ahmad Jainudin, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Kediri Heri Nurdianto, perwakilan dari DP3AP2KB, dan tamu undangan lainnya. (uji/mar)

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO