PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Memasuki masa tanam tembakau tahun 2015, Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kabupaten Probolinggo, siang tadi (3/6) menggelar Sosialisasi Perencanaan Areal Tembakau Musim Tanam (MT) 2015 di Ruang Pertemuan Tengger Setda Kabupaten Probolinggo.
Sosialisasi ini dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko dan perwakilan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Probolinggo. Hadir pula narasumber dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karang Ploso.
Baca Juga: Triwulan III 2022, Nilai Ekspor Kota Kediri Meningkat 230 Persen
Kegiatan ini diikuti 650 orang, yang terdiri dari dinas terkait, forkopimka di tujuh kecamatan, Kepala BPP dan PPL, tokoh masyarakat, pimpinan gudang tembakau dan kepala desa. Juga blandang tembakau dan kelompok tani di tujuh kecamatan penghasil tembakau serta Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo.
Kepala Disbunhut Kabupaten Probolinggo Raharjo mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan agar alokasi areal yang telah disepakati dapat segera disosialisasikan kepada masyarakat petani. Selain itu agar penanaman hanya dilaksanakan pada areal potensi tembakau yang telah dialokasikan.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah pengendalian luas areal tembakau untuk meminimalisir terjadi kelebihan produksi serta sebagai upaya antisipasi terhadap permasalahan pemasaran tembakau yang terjadi akibat kelebihan produksi," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Alasan Pemkab Jember Gelar Pelatihan Kompetensi Buruh Tembakau di Polije
Menurut Raharjo, rencana areal tanam tembakau tahun 2015 sama dengan tahun 2014 seluas 10.774 hektare. Dengan rencana produksi sebesar 12.929 ton dan asumsi produktivitas 1,2 ton/hektare.
Sementara Wabup Timbul mengungkapkan bahwa tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan primadona di Kabupaten Probolinggo. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan komoditas tembakau saat ini telah menjadi sandaran hajat hidup masyarakat Kabupaten Probolinggo baik petani, pengrajang, pengusaha rokok, pedagang perantara/blandang maupun pekerja gudang.
“Saat ini Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat. Oleh karena itu, petani sudah harus mulai berfikir dan berinovasi untuk mencari tanaman alternatif selain tembakau," ungkapnya.
Baca Juga: Bupati Sumenep Tegaskan Tak Ada Lagi Permainan Harga dan Pengambilan Sampel Tembakau Terlalu Banyak
Menurut Wabup Timbul, setiap tahun area pertanian akan semakin berkurang. Petani harus berupaya bagaimana dengan area yang sedikit, intensitas produksinya bisa meningkat. Karena hal itu berkaitan dengan kebutuhan yang diinginkan gudang. Petani harus kreatif, meskipun jumlah areanya berkurang tetapi intensitas produksinya bisa bertambah.
Wabup Timbul menegaskan bahwa petani harus bisa berpolitik dan mengerti potensi tembakau yang dibutuhkan oleh gudang/pabrikan. Sehingga gudang/pabrikan bisa realistis tentang kondisi kebutuhan tembakau dan keadaan petani.
“Petani harus berfikir tanaman lain sebagai alternatif sehingga nantinya mempunyai pilihan. Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat kepada petani tembakau yang ada di Kabupaten Probolinggo," pungkasnya.
Baca Juga: Begini Tanggapan Sejumlah Pihak di Pamekasan Terkait Pembakaran Truk Tembakau
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya-jawab dan dialog yang dipimpin oleh Wabup Timbul. Berbagai pertanyaan dilontarkan baik terkait masalah pupuk, harga tembakau hingga kemitraan antara pabrikan dengan petani tembakau. (ndi/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News