MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Penolakan terhadap Tim Nasional (Timnas) Israel di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia makin massif. Bahkan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, minta jangan ada tokoh dan ormas yang menjamin bahwa Timnas Israel bisa bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Alasannya, selain Indonesia tak punya hubungan diplomatik juga Israel sangat sadis membunuh banyak warga Pelestina, termasuk perempuan dan anak-anak.
Pernyataan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA itu disampaikan kepada BANGSAONLINE usai menerima Wakil Ketua MPR RI, Yandri Santoso, di kediamannya, di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (26/3/2023).
Baca Juga: Sempurnakan Strategi Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI Siap Umumkan Direktur Teknik Februari Besok
“Karena Israel tak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia, maka Timnas Israel itu tidak boleh masuk Indonesia dan tidak boleh diterima. Visa-visa diplomatik Indonesia, seperti yang dimiliki Pak Yandri, Wakil Ketua MPR, itu tertulis, boleh masuk dan dipakai ke negara mana pun kecuali Israel dan Taiwan. Nah, untuk itu pula, maka berarti orang-orang dari negara Taiwan dan Israel tidak boleh masuk Indonesia,” tegas putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU sekaligus pejuang kemerdekaan RI.
Ia menyadari bahwa Timnas Israel adalah peserta Piala Dunia U-20. “Meski pun dia peserta, tapi kan dia tak punya persyaratan (diplomatik). Kan masih banyak peserta yang lain tanpa keikutsertaan Israel,”tegas Kiai Asep.
Kiai Asep justru khawatir ada orang yang menjadi perantara masuknya Israel ke Indonesia. Karena itu ia minta Kapolri, BIN dan semua aparat penegak hukum memperhatikan orang-orang menjadi perantara Israel itu.
Baca Juga: Dihadiri Khofifah dan Diimami Syaikh Fadhil, Jenazah Prof Ridlwan Nasir Dishalati Ribuan Jemaah
Kiai Asep sebagai warga negara mengaku sedih sekali terhadap rencana datangnya Israel ke Indonesia. “Siapa orang yang menjadi perantara kok bisa seperti ini,” katanya.
Kiai yang aktif turun ke berbagai provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia itu terang-terangan mengaku berbeda pendapat dengan Erick Thohir, Ketua Umum PSSI dan KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU.
“Mohon maaf, jika ada orang tertentu menjadi perantara sehingga Israel bisa masuk secara leluasa ke Indonesia ya tidak boleh. Ini harus menjadi perhatian bagi Kapolri, BIN dan penegak hukum,” tegasnya.
Baca Juga: Anak Shin Tae-yong Marah Ayahnya Dipecat PSSI, Shin Jae-won: Begini Cara Kalian Memperlakukan...
Ia minta ada kontrol pribadi. “Harus ada self control,” tegas Kiai Asep.
Menurut dia, Palestina punya jasa besar terhadap Indonesia. Sebab Palestina itulah yang kali pertama mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.
“Dan kita tak mengakui Israel sebagai negara,” katanya.
Baca Juga: Koleksi 251 Gol, Ini Rekam Jejak Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia
Kiai Asep mengatakan bahwa Israel sangat sadis. “Israel itu sadis sekali. Sedang Indonesia penuh toleransi, penuh pedamaian. Masak kita bertekuk lutut pada bangsa sadis. Semoga ini didengar oleh Presiden,” tegas Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, siapapun yang menerima atau menjamin Timnas Israel datang ke Indonesia pada Pilada Dunia U-20 berarti bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45.
Dalam Pembukaan UUD 45 secara gamblang ditegaskan bahwa semua penjajahan di muka bumi harus dihapurs karena bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Baca Juga: Bukan Xavi atau Louis Van Gaal Pengganti Shin Tae-yong, Sosok ini yang Bakal Tangani Timnas
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, para tokoh nasional, baik Islam maupun non Islam, menolak Timnas Israel dalam Pilasa Dunia U-20. Bahkan Gubernur Bali I Wayan Koster menolak secara resmi kedatangan Timnas Israel. Gubernur Bali mengirim surat kepada Menpora RI soal penolakan dan melarang Israel bermain di wilayahnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan Mustasyar PBNU KH Said Aqil Siroj juga menolak kedatangan Timnas Israel. Bahkan Kiai Said Aqil mengatakan bahwa penolakannya itu berdasarkan Al-Quran. “Kan sudah ada dalam Al-Quran,” kata mantan ketua umum PBNU dua periode itu.
Ironisnya, di tengah masifnya penolakan terhadap Timnas Israle, sikap pemerintah Israel justru semakin keras terhadap Palestina. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan bahwa bangsa Palestina tak pernah ada. Smotrich yang populer sebagai nasionalis sayap kanan Yahudi itu menilai bahwa Palestina hanyalah gagasan kebangsaan yang muncul sebagai respon terhadap gerakan Zionis dalam mendirikan Israel.
Baca Juga: Ini Alasan PSSI Pecat Shin Tae-yong
“Siapa Raja Palestina. Bahasa Apa yang dipakai orang Palestina. Apakah pernah ada uang Palestina,” kata Bezalel Smottich dalam pidatonya di Paris yang dikutip CNN, Selasa (21/3/2023).
“Apakah ada sejarah atau budaya asli Palestina? Tidak ada apa-apa. Tak ada yang namanya orang Palestina,” katanya.
Pemerintah Palestina langsung merespon pernyaan rasis Bezalel itu. Pemerintah Palestina menyatakan bahwa bangsa Palestina sudah ada di tanah itu selamanya. Faksi Hamas bahkan menyatakan baha pernyataan Bazalel Smortrich itu mencerminkan kebijakan fasis dan penggusuran secara paksa terhadap Israel terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Penjelasan Kiai Asep soal Protes Kades Terhadap Bantuan Keuangan Desa 2025
Amerika Serikat yang selama ini menjadi sekutu utama Israel juga mengecam pernyataan Bezalel Smorrich itu. Menurut Amerika, pernyataan itu justru memicu ketegangan yang menjauhkan dari perdamaian yang selama ini dilakukan.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menilai bahwa pernyataan Bezalel Smotrich itu jadi penghalang pencarian solusi untuk mendamaikan Palestina dan Israel. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News