NGAWI, BANGSAONLINE.com - Selama 20 tahun terakhir, PCNU Ngawi mengalami perkembangan yang dahsyat dan luar biasa.
Hal ini, terlihat pada sekitar 2003, dimana kader NU Ngawi masih minim, dari tingkat kecamatan dan desa belum terbentuk kepengurusannya, beserta banomnya.
Baca Juga: SP3 Kasus Dugaan Malapraktik Dokter Gigi yang Tewaskan Wanita di Ngawi Tuai Aksi Demo
Salah satu kader Muda Nahdlatul Ulama Ngawi, Fahruddin Alfaqir saat ditemui awak media mengatakan, di tahun-tahun tersebut, NU Ngawi hanya dipandang sebelah mata yang disebabkan kader Nahdliyin masih minim sekali.
"Tidak semua kecamatan dan desa memiliki kepengurusan NU lengkap apalagi banomnya. Kader NU hanya sebatas di kalangan profesi guru Ma'arif, petani dan kelompok masyarakat menengah kebawah," jelasnya, Rabu (29/03/2023).
Menurutnya, jumlah kader hanya dapat dihitung dengan jari tersebut ormas islam besutan KH.Hasyim Asy'ari di Ngawi itu, sulit berkembang apalagi tersentuh pemerintah. Dari sisi relasi dengan pemerintahan, NU Ngawi tidak cukup terpandang.
Baca Juga: Kenaikan Elpiji Bersubsidi di Ngawi Berimbas ke Pengecer dan UMKM
Selain itu, ia mengatakan, NU Ngawi belum memiliki kader profesional yang tersebar di berbagai lini pemerintahan dan masyarakat.
Sedangkan, untuk saat ini perkembangan NU Ngawi dapat dilihat adanya kader aktif dalam kepengurusan NU beserta Banom di seluruh desa dan kecamatan. Lalu, kader NU berkontribusi aktif di berbagai lini masyarakat dan pemerintah, seperti di pemerintahan DPRD, lembaga pemerintah, profesional, pondok pesantren dan guru.
Kemudian, NU Ngawi telah memiliki kemandirian dan mengadakan tanah wakaf, pendirian gedung, PCNU, MWC NU, bahkan ranting. Lalu, NU Ngawi juga memiliki nilai tawar yang cukup dalam pemerintahan di Ngawi. Hal ini, telah dianggap sebagai salah satu komponen bangsa yang turut menjaga keutuhan NKRI.
Baca Juga: Belasan Kambing di Majasem Ngawi Mati Mendadak, Diduga Terjangkit PMK
Selanjutnya, Kaderisasi NU berjalan massif, hingga saat ini melalui jalur Ansor, PMII, IPNU dan Fatayat NU.
"Semua itu berkat Ridho ALLAH SWT, do'a para Kyai dan tentunya kerja keras serta kerjasama dari para aktivis muda NU," ungkapnya.
Menurut Gus Udin sapaan akrab pengasuh ponpes Nurul Islam Kecamatan Pangkur tersebut, perjuangan dan khidmat Nahdlatul Ulama harus dijaga, dirawat dan secara istiqomah dilanjutkan melalui regenerasi yang sehat, serta kepemimpinan yang mengasihi, menyayangi dan juga pastinya merangkul semuanya.
Baca Juga: Warga Bongkar Makam Wali Palsu di Ngawi
"Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, mewakili kaum muda Nahdliyin Ngawi memberikan amanah pada H.Rudi Tri Wahid untuk menahkodai PCNU Ngawi 5 tahun kedepan," tegasnya.
Selain itu, alasan dari kaum muda Nahdliyin Ngawi memilih Mantan Ketua PW Ansor Jatim, H. Rudi Tri Wahid, karena diberi mandat oleh para Kiai dan tingkatan PBNU, PWNU, dan PCNU Ngawi untuk menjadi pimpinan PCNU Ngawi.
Kemudian, memiliki rekam jejak istiqomah dan konsisten dalam memperjuangkan NU mulai dari rating sampai tingkat pusat di Ansor maupun NU. Lalu, terbukti tidak memanfaatkan NU dan Ansor, untuk kepentingan pribadi dengan alasan kekuasaan maupun ekonomi.
Baca Juga: Masuk Masa Tanam, PT Pupuk Indonesia Cek Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Gudang Wilayah Ngawi
Serta, dianggap memiliki jaringan birokrasi pemerintahan daerah hingga pusat dalam memperjuangkan kebangsaan dan keumatan. (nal/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News