KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, berhasil menangkap seekor buaya di sungai sekitar yang selama ini membuat resah. Dengan penangkapan tersebut, ada dua buaya yang belum tertangkap.
"Saat ini buaya yang ditangkap itu dibawa ke Kantor Damkar Kabupaten Kediri di Pare," kata salah satu warga setempat, Jainuri, Rabu (12/4/2023).
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
David Fathurrohman, dari Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa timur wilayah Konservasi Kediri, kepada wartawan, membenarkan penangkapan satu ekor buaya di Sungai Janti itu.
"Kami mendapat informasi penemuan buaya muara tersebut sore tadi dan langsung menuju lokasi. Saat ini buaya tersebut sudah diamankan di Kantor Damkar Kabupaten Kediri di Pare," ujarnya.
Tahun lalu, kata David, pihaknya juga pernah melakukan upaya penangkapan buaya dan mendatangkan alat berat namun belum berhasil. Sebenarnya penemuan ini kedua kalinya di tempat yang sama yaitu Sungai Janti Wates Kediri.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
"Lokasi sungai di Desa Janti bukan habitat alami buaya muara sehingga diperkirakan buaya tersebut milik seseorang yang lepas. Besok pagi sekira pukul 08.00 WIB, kami akan membawa buaya tersebut ke kantor BKSDA," paparnya.
Sejak setahun lalu, area dekat sungai sudah dipasang papan pengumuman/imbauan yang intinya meminta masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar sungai. Sebelumnya, Warga Dusun Janti, Desa Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, resah dengan keberadaan tiga ekor buaya yang bersemayam di sungai Janti.
Sebenarnya, pihak BKSDA Jatim sudah berusaha untuk menangkap buaya tersebut, namun hingga kini belum membuahkan hasil.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Muryadi, Kades Janti, mengatakan, bahwa informasi dari warga ada tiga ekor buaya yang ada di sungai Desa Janti ini. 1 ekor berukuran besar dan 2 ekor lagi berukuran agak kecil.
Menurut Muryadi, satu tahun lalu BKSDA Jatim sudah pernah mendatangi lokasi dan sudah memasang jebakan. Namun si buaya tidak kunjung bisa ditangkap.
Tidak ingin keberadaan buaya selalu menghantui warga, lanjut Muryadi, maka pihaknya mengajukan permintaan normalisasi sungai ke Dinas PUPR Kabupaten Kediri. Harapannya dengan normalisasi sungai, keberadaan buaya itu bisa diketahui dan bisa ditangkap.
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
Masih menurut Muryadi, pada hari Kamis (23/3/2023) awal Ramadhan, ada salah seorang warga yang melihat kemunculan lagi buaya yang berukuran besar. Esoknya yaitu, hari Jumat (24/3/2023), Tim dari BKSDA Jatim, Damkar Kabupaten Kediri dan Camat Wates datang ke lokasi. (uji/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News