TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tingkah polisi di Tuban ketika melalukan operasi kendaraan motor (ranmor) patuh Semeru 2015 menuai banyak kecaman dari masyarakat. Selain sikap oknum polisi yang genit ketika memeriksa pengendara perempuan, terkadang kelakuannya juga terkesan arogan.
Hal itu diungkapkan salah satu pengendara, Ita, warga Kecamatan Merakurak, Tuban. Saat terjaring operasi, tepatnya di bundaran patung, ia merasa risih dengan ulah oknum polisi yang dengan genit menggodanya saat memeriksa surat kendaraan dan surat ijin mengemudi (SIM). Tidak hanya itu, oknum polisi tersebut juga memeriksa dompet yang dibawanya. Padahal, semestinya hal itu tidak perlu dilakukan karena dirinya sudah menunjukkan surat kendaraan dan SIM.
Baca Juga: Gelar FGD Bersama Polres, Kemenag Tuban Serukan Pilkada Damai Tanpa Hoaks dan Politik Identitas
“Seharusnya sikap seperti itu (memeriksa dompet, red) tidak usah dilakukan. Mengapa polisi kok gitu, ikut menggeledah dompet segala,” ungkap Ita dengan nada kesal.
Hal senada juga disampaikan Khoirus warga Montong, Ia menyayangkan tindakan oknum polisi yang membentaknya ketika melakukan operasi lalu lintas. Sikap oknum polisi tersebut dinilai Khoirus sebagai tindakan yang arogan.
“Saya sayangkan dengan kejadian tersebut, seharusnya tidak perlu membentak-bentak. Padahal surat kendaraan dan SIM saya juga lengkap,” katanya.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Muhammad Fakih ketika dikonfirmasi mengenai hal itu mengatakan bahwa tindakan genit tersebut merupakan hal yang wajar dalam operasi patuh semeru 2015. Ia mengungkapkan bahwa kegenitan tersebut dilakukan agar polisi dekat dengan masyarakat.
Akan tetapi, ia membantah jika ada oknum polisi yang membentak. Sebab, dirinya yakin sudah melakukan sesuai dengan prosedur. “Kalau membentak tidak lah, tidak mungkin itu,” kilahnya. (wan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News