Buruh dan Pendidikan Nasional dalam Pusaran Revolusi Industri hingga Revolusi Mental

Buruh dan Pendidikan Nasional dalam Pusaran Revolusi Industri hingga Revolusi Mental Direktur YLBH Fajar Trilaksana, Andi Fajar Yulianto.

Oleh : Andi Fajar Yulianto.

Polemik perburuhan belum pernah berhenti sepanjang masa. Berawal lahirnya revolusi industri (abad ke-19), dimana revolusi industri menimbulkan dampak luar biasa bagi para buruh perusahaan, tenaga manusia banyak tergantikan dengan mekanikal dan berbagai perangkat hasil dari perkembangan teknologi.

Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean

Revolusi industri yang terus bergerak mengikuti perkembangan teknologi, maka hal ini bagi kaum buruh sedikit demi sedikit tersingkirkan. Dengan perkembangan itu, semua berdampak bergerak secara otomatis pada kondisi politik menjadi kurang stabil.

Revolusi Industri 1.0 , 2.0, dan 3.0 bergerak terus hingga versi 4.0 yang dimulai tahun 2021 berikut kemampuan teknologi digital sebagai kekuatan platform dari berbagai perusahaan.

Pekerjaan dilakukan dan diperintah kebanyakan pakai internet of things (kecerdasan buatan).

Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

Perubahan terus berlari kencang revolusi industri 4.0 akan segera meninggalkan kita dan memasuki Revolusi Industri versi 5.0 yang nantinya akan membawa kita pada konsep era society digital terintegrasi dengan sumber daya manusia (SDM).

Konsep Revolusi Industri 5.0, ini akan menekankan pada pengguna teknologi modern dengan melibatkan SDM sebagai komponen utama. Artinya SDM yang didukung dengan kreatifitas dan semangat belajar untuk lebih berkarya akan menjadi tumpuan dari era society 5.0 ini.

Untuk menghadapi Revolusi Industri era society 5.0 ini, yang terutama adalah persiapan kualitas SDM akan mampu menembus era itu. Sekarang siapa yang melahirkan SDM berkualitas tersebut?

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar

Tentu Pemerintahlah yang paling bertanggubjawab.

Pemerintah wajib melahirkan SDM SDM yang dibutuhkan oleh era 5.0 tersebut.

Pemerintah harus mampu menyediakan seluas luasnya baik sarana prasarana serta regulasi yang memadai untuk melahirkan SDM berkualitas bagi para buruh, sehingga endingnya memperoleh kesejahteraan yang diharapkan bagi buruh dan rakyat pada umumnya.

Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari

Berbicara upaya mempersiapkan SDM yang mumpuni dalam menghadapi era society 5.0 tentu tidak lepas dari pendidikan, tepat 2 Mei adalah hari lahir Pahlawan Pendididian Nasional, Ki Hadjar Dewantara yang dijadikan Hari Pendidikan Nasional.

Dalam setiap tahunya terus merefleksikan bergerak upaya mencerdaskan bangsa. Ki Hadjar Dewantara bercita cita ketika Bangsa ini Cerdas maka sejahteralah rakyatnya.

Dalam momentum 2 Mei 2023 ini, sesuai Surat No. 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 Oleh Menteri Dikbudristek dengan menetapkan tema "Bergerak bersama semarakan merdeka belajar".

Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik

Yang pada pokok intinya upaya pencanangan sistem pendidikan dengan mengutamakan perkembangan kondisi kekinian anak didik, yang berorientasi dan percepatan perkembangan media dan teknologi.

Artinya, pendidik dituntut mampu melakukan penggalian terhadap talenta seluasnya setiap anak didiknya, dampak positif akan lahir anak didik yang mampu mengekploitasi kemampuan dan kreatifitas dengan maksimal yang kemudian mampu berdaya saing dan produktif di dunia kerja.

Tuntutan para pendidik bukan hanya kreatifitasnya tapi jauh lebih penting adalah menjadi guru yang sebenarnya "dapat dugugu dan ditiru' dalam hal intergritas para guru bukan hanya mengajar tapi mampu mendidik dengan menjadi panutan berkarakter jujur, amanah dan berbudi luhur.

Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar

Dengan demikian kelak akan lahir buruh/ pekerja yang kreatif berkarakter, pengusaha berkapabilitas berkarakter. Artinya, SDM yang lahir dari lingkungan pendidikan karakter akan mampu dipertanggungjawabkan secara moral karena lahir dari guru/pendidik yang berkarakter juga.

Endingnya akan berbanding lurus dengan revolusi mental dengan terpenuhinya kinerja berintegritas, etos kerja dan gotong royong.

Selamat datang Revolusi Industri era society 5.0. yang tentu kesejahterakan rakyat telah di depan mata.

Baca Juga: Kejari Gresik Belum Ungkap Peran 11 Penyedia di Kasus Korupsi Hibah UMKM

Penulis adalah Direktur YLBH Fajar Trilaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO