BANGKALAN,BANGSAONLINE.com - Puluhan pendukung salah satu Calon Kepala Desa (Cakades) Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, mendatangi kantor kecamatan dengan membawa senjata tajam (sajam).
Mereka kecewa, karena tidak dilibatkan dalam pelipatan surat suara oleh panitia pemilihan kepala desa (P2KD) di desanya.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Salah satu tokoh masyarakat Tanjung Bumi, Rusliyadi, mengungkapkan bahwa protes dengan membawa senjata tajam itu bentuk luapan kekecewaan dari pendukung Cakades Tagungguh nomor urut 2 (Winarto) yang tidak dilibatkan dalam pelipatan surat suara oleh panitia.
"Tidak ada perwakilan ataupun saksi dari cakades nomor urut 2 yang dilibatkan dalam pelipatan suara. Mereka menolak untuk menandatangani berita acara kegiatan pelipatan surat suara yang dilaksanakan P2KD. Massa meminta agar tidak dilanjutkan," ungkapnya, Kamis (4/5/2023).
Menurut Rusliyadi, saat di kantor kecamatan, massa yang melakukan protes ke P2KD juga nyaris ricuh. Beruntung, pihak kepolisian dan anggota TNI langsung melerai. Kedua belah pihak kemudian dibawa ke polsek untuk dimediasi.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
"Beruntung, aparat bergerak cepat. Winarto beserta pendukungnya dan P2KD diajak ke polsek untuk dilakukan mediasi," ujarnya.
Kapolsek Tanjung Bumi AKP Ferry Riswanto membenarkan adanya kegaduhan yang disebabkan perkara pilkades di kantor kecamatan.
"Benar, tadi siang kejadiannya. Konflik dipicu Pilkades Tagungguh," ujarnya. (fat/uzi/ns)
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News