BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Rencana penempatan 36 petugas penjaga palang pintu perlintasan rel kereta api di tujuh titik di wilayah Bojonegoro hingga kini belum terlaksana. Meski demikian, Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro berupaya mengoperasionalkan tujuh titik palang pintu elektrik tersebut sebelum Lebaran tahun ini.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro, Iskandar, pengoperasian tujuh palang pintu elektrik di jalur rel ganda kereta api di wilayah Bojonegoro itu ditargetkan mulai akhir Juni mendatang. “Pengoperasian palang pintu elektrik perlintasan kereta api itu lebih cepat lebih baik,” ujarnya.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
Menurutnya, pihak Dishub kini sedang menyiapkan pengalokasian gaji untuk petugas penjaga palang pintu elektrik itu. Rencananya petugas penjaga palang pintu itu akan diberi gaji dari anggaran Perubahan APBD Bojonegoro Tahun 2015 dengan rincian gaji per bulan yang diterima sebesar Rp 1 juta.
"Kalau misal tidak ada biaya dari P-APBD tahun 2015 maka mereka akan kita tempatkan dengan upah swadaya masyarakat," terangnya.
Mantan Kepala Disnkaertransos Bojonegoro tersebut berharap ada kesepahaman baik dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro maupun Pemkab Bojonegoro. Sebab, selama ini masih menjadi sorotan negatif terkait perekrutan petugas. "Dikiranya ada pungutan liar, padahal tidak sama sekali," ucapnya
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, PT KAI Daop7 Madiun Adakan Lomba Paskibra Tingkat Pelajar
Kini, Dishub belum berani menempatkan 36 petugas penjaga di tujuh perlintasan walaupun memiliki dua opsi. Karena, Dishub sedang mengajukan sertifikasi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai syarat kelengkapan administrasi. Tapi, saat ini belum mendapat respon apakah pengajuan itu bisa diterima atau tidak.
"Apabila tidak ada sertifikasi maka ketika ada kejadian atau risiko di lapangan kita yang menanggungnya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, sudah empat bulan lebih tujuh palang pintu kereta api di jalur utara Bojonegoro terbengkalai. Tujuh palang pintu tersebut berada di Desa Sraturejo Kecamatan Baureno, Desa Medalem dan Talun Kecamatan Sumberejo, Jalan Panglima Polim Bojonegoro, Desa Kalipan dan Pungpungan Kecamatan Kalitidu, dan Desa Beged Kecamatan Gayam.
Baca Juga: Amankan Aset di Daop 7 Madiun, PT KAI Teken MoU dengan Kejari Tulungagung dan Kediri
Pembangunan tujuh palang pintu itu menelan biaya sebesar Rp 1,4 miliar dengan rincian per palang pintu senilai Rp 200 juta. Dana tersebut berasal dari Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2014.
Palang pintu elektrik di Desa Beged misalnya terlihat sudah dipasang di sisi utara perlintasan rel kereta api. Namun, palang pintu elektrik itu belum difungsikan. Untuk sementara perlintasan yang setiap hari ramai dilalui para karyawan proyek migas Blok Cepu itu dijaga oleh para pemuda desa setempat. (nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News