KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, berkomitmen bersama para guru di wilayahnya untuk meningkatkan daya saing anak didik. Pimpinan daerah yang akrab disapa Mas Abu itu mengungkapkan hal tersebut dalam halalbihalal sekaligus peringatan Hari Kebangkitan Nasional di GOR Joyoboyo Kota Kediri, Selasa (23/5/2023).
“Tidak ada anak yang tidak bisa diajari dan dididik, sekalipun anak itu berkebutuhan khusus. Lembaga riset juga menyatakan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus bisa diajari. Maka saya mengajak para guru dan semua lembaga pendidikan untuk bekerja bersama-sama supaya pendidikan di Kota Kediri lebih baik dan maju,” paparnya.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
Menurut dia, saat ini anak-anak kurang membaca. Untuk itu, para guru harus membiasakan anak-anak ini membaca. Setelah membaca, biarkan anak-anak ini untuk merangkum sesuai apa yang ditangkap oleh otaknya.
“Karena dengan membaca dapat mengasah critical thinking mereka. Anak-anak ini juga harus diajarkan untuk berdebat. Karena ketika berdebat terjadi komunikasi dua arah antara murid dan guru. Biarkan anak-anak ini memiliki pemikiran yang luar biasa,” tuturnya.
Kemudian, Mas Abu mengungkapkan cara untuk meningkatkan daya saing anak didik di Kota Kediri, yaitu dengan membuat terobosan program kursus Bahasa Inggris gratis atau biasa disebut English Massive (Emas).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Program ini sudah berjalan selama 8 tahun, dan capaiannya luar biasa. Harapannya dengan adanya program ini akan mendongkrak kualitad sumber daya manusia di Kota Kediri lebih baik. Pada kesempatan itu pula, wali kota juga menekankan agar para guru terus belajar karena saat ini ilmu terus berkembang.
Metode-metode pengajaran yang baru dan baik bisa dipelajari, tujuannya agar terjadi peningkatan yang bagus di mutu pendidikan. Di samping itu, untuk para guru dan sekolah yang memiliki siswa kurang mampu dan tidak mampu membayar, agar tidak menahan ijazahnya, apabila sekolah tidak bisa melakukannya, nanti Pemkot Kediri yang akan menanganinya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News