KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Di era digital yang perkembangan sudah sangat pesat, ternyata masih ada sekolah yang mengajarkan membuat surat kepada pelajar. Hal itu terjadi pada pelajar kelas VII SMP Negeri 2 Pare, Kabupaten Kediri.
Materi itu diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan oleh guru Yuni Kuswidarti. Sebagai praktik, Yuni meminta siswa didiknya untuk membuat surat yang ditujukan kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Baca Juga: Dhito Minta Tim Relawan Segera Bersihkan APK
Surat-surat karya pelajar itu beberapa di antaranya diunggah oleh Yuni ke instagramnya, @yunikusw. 'Menjadi kritis bukannya sinis!,' tulis Yuni dalam caption postingannya.
Tak disangka, surat-surat dari pelajar yang bervariatif itu mendapat perhatian dari Bupati Hanindhito. Ia mengapresiasi surat dari para pelajar karena mereka menyoroti hal-hal yang di lingkungan sekitarnya, termasuk dunia pendidikan.
Bupati yang merupakan Putra Menseskab Pramono Anung itu pun mendatangi langsung SMP Negeri 2 Pare untuk menemui para pelajar yang berkirim surat.
Baca Juga: Pedagang Soto Branggahan Gelar 'Nyoto' Bareng Dhito
Ia memuji surat-surat karya pelajar. Menurutnya, surat pribadi itu bisa menjadi wadah bagi siswa untuk belajar kritis, di samping belajar bahasa.
"Nanti minta surat-surat anak-anak ya, karena saya seorang bupati, juga perlu kritik. Kritik panjenengan itu vitamin buat saya," kata Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, di hadapan para pelajar kelas VII, Selasa (30/5/2023).
Dhito mengaku tertarik datang ke SMPN 2 Pare karena ternyata masih ada guru yang mengajari siswanya belajar membuat surat, bahkan menugaskan untuk mengkritisi pemerintahan. Apalagi, lanjut Dhito, kakeknya dulu merupakan seorang guru Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Tangani Permukiman Kumuh, Dhito Janji Lakukan Terobosan Baru, Gaet Pihak Swasta
"Sekarang ini Kediri slogannya Kediri berbudaya. Kediri berbudaya itu apa sih? Budaya menerima kritik, budaya berkelompok, budaya saling membantu, dan masih banyak lagi," ungkapnya.
Sebagai bentuk apresiasi, selain memberikan hadiah, Dhito juga mengajak para pelajar dan guru untuk menginap di Pendopo Pemkab Kediri.
"Nanti setelah ujian ya, nanti bisa lihat ruang kerja bupati, ruang video conference, tempat bupati menerima tamu," tuturnya.
Baca Juga: Kembangkan SMA Dharma Wanita 1 Pare, Pemkab Kediri Gandeng Putera Sampoerna Foundation
Tawaran bupati tersebut disambut antusias para pelajar dan guru. Mereka bersemangat untuk lebih mengetahui lebih dekat pendopo yang menjadi kebanggaan warga Kabupaten Kediri.
Terlepas dari itu semua, kedatangan Bupati Dhito menemui para pelajar yang berkirim surat tidak pernah mereka duga. Sebagaimana disampaikan Yuni Kuswidarti, guru yang meminta para siswa menulis surat pribadi untuk bupati.
"Biasanya saya posting pembelajaran di sosial media, ini tadi kaget seperti nggak percaya (didatangi Bupati Kediri)," ucapnya.
Baca Juga: Nanas Kediri Kini Sudah Jadi Minuman Khas, Dhito Dorong segera Urus Izin BPOM
Melalui belajar mengirim surat kepada tokoh itu, para siswa dapat menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan juga kritis.
"Alhamdulilah, beliau memang pimpinan yang mendukung rakyatnya, mau menerima masukan," tutur Yuni melihat sosok Bupati Kediri. (adv/pkp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News