Mamuk Ismuntoro Raih Penghargaan dari Wali Kota Surabaya, Kok Bisa?

Mamuk Ismuntoro Raih Penghargaan dari Wali Kota Surabaya, Kok Bisa? Pengajar dan fotografer profesional dari Jawa Timur, Mamuk Ismuntoro.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengajar dan asal Jawa Timur, Mamuk Ismuntoro, meraih penghargaan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, atas dedikasi serta konsistensinya di dunia literasi visual serta kearsipan.

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-730, apresiasi itu diberikan bersamaan dengan ratusan warga lainnya yang dianggap memberikan kontribusi positif bagi Kota Pahlawan. Mereka menerima penghargaan tersebut di Balai Kota Surabaya, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Harga Sembako Surabaya 23 Februari 2025: Cabai Naik, Minyak Goreng Premium Lebih Murah dari Curah

Mamuk menerima komplimen atas perannya sebagai penggiat Komunitas Pejuang Arsip Kota (Koparska), perkumpulan yang berdiri di bawah koordinasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya.

Ia menjelaskan, mereka telah mengembangkan program pelatihan fotografi, penulisan, dan pengarsipan dengan harapan generasi mendatang akan lebih peduli terhadap bentuk-bentuk pengarsipan visual dari wilayahnya masing-masing.

Sebelumnya, alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS) itu aktif dalam bidang literasi visual. Mamuk mendirikan Matanesia, komunitas yang didukung oleh para pegiat komunikasi, terutama dalam fotografi, jurnalisme, dan dokumentasi pada 2006. 

Baca Juga: Info BMKG Hari ini Minggu 23 Februari 2025: Cuaca Jatim Masih Hujan Lebat, Surabaya Jam Berapa?

Lewat rangkaian kegiatan yang ada, Matanesia tumbuh menjadi salah satu komunitas foto terbesar di Indonesia. Mamuk mengatakan bahwa literasi visual menjadi hal yang penting karena dapat menjadi dasar bagi individu atau lembaga untuk membaca, memahami, dan menginterpretasikan pesan-pesan visual yang ditemukan dalam media dan budaya kontemporer. Hal ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan menganalisis elemen-elemen visual seperti grafik, ikon, simbol, tata letak, dan foto dalam konteks yang berbeda.

"Dalam era digital saat ini, media digital dan visual semakin mendominasi," ingatnya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya literasi visual sebagai keterampilan yang harus dikuasai. Kemampuan untuk secara efektif memahami, menganalisis, dan menyampaikan pesan melalui gambar dan elemen visual dapat membantu individu dalam berbagai situasi, termasuk dalam memahami pesan media, iklan, desain grafis, ilustrasi, dan konten visual lainnya.

Baca Juga: Kuatkan Organisasi, Fatayat NU Surabaya Lantik PAC dan Pimpinan Serentak

"Literasi visual melibatkan pemahaman tentang bagaimana elemen-elemen visual dapat digunakan untuk mempengaruhi opini, emosi, dan persepsi seseorang," terangnya.

Hal ini, lanjut dia, terkait pemahaman tentang komposisi visual, penggunaan warna, tipografi, dan pemilihan gambar yang efektif. Literasi visual juga melibatkan keterampilan dalam menginterpretasikan pesan-pesan tersembunyi atau tersirat dalam gambar atau desain.

Mamuk Ismuntoro berharap bahwa penghargaan ini akan semakin memperkuat upayanya dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang literasi visual. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh visual dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan masyarakat akan menjadi lebih kritis dan mampu menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam gambar dan desain. (*)

Baca Juga: Kolaborasi dengan BRIN Sampoerna Academy Gelar STEAM Expo 2025: Inovasi Hijau, Solusi Masa Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO