Ternyata Alergi Susu Sapi Berisiko Stunting pada Anak

Ternyata Alergi Susu Sapi Berisiko Stunting pada Anak Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dokter Zahrah Hikmah dalam webinar Bicara Gizi 'Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting'.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tumbuh kembang anak tidak semuanya dapat menerima kandungan protein dari susu sapi. Akibatnya, anak yang tidak bisa menerima protein susu sapi mengalami beberapa gejala tertentu, yang biasa disebut dengan istilah Alergi Susu Sapi (ASS).

Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5%, dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal balita.

Beberapa hasil studi menemukan, stunting ditemukan pada 9 persen anak yang mengalami alergi susu sapi.

Pakar Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dokter Zahrah Hikmah mengatakan, alergi susu sapi timbul ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi, menganggapnya sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh.

Akibatnya, beberapa gejala tertentu yang dapat dialami oleh anak dengan alergi susu sapi. Misalnya, masalah pada saluran pencernaan, sistem pernapasan dan kulit.

“Saat anak minum susu sapi, sistem imun menganggapnya sebagai zat asing berbahaya, sehingga melepaskan zat kimia yang disebut histamin yang merupakan suatu zat kimia yang diproduksi saat tubuh alami alergi untuk melawannya," ujar Zahrah.

Ia memaparkan hal ini dalam webinar Bicara Gizi 'Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting' yang digelar oleh Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia dalam rangka memperingati Allergy Awareness Week 2023, beberapa hari lalu.

Ia pun mengatakan, anak dengan alergi susu sapi, juga perlu dipenuhi asupan nutrisinya, karena susu sapi memiliki banyak nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti protein, kalsium, kalium, vitamin B12, dan vitamin D.

Oleh sebab itu, bisa saja terjadi malnutrisi pada anak dengan alergi susu sapi.

Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi juga menyebut, pada orang tua harus melakukan beberapa hal untuk mencegah anak mengalami gangguan pertumbuhan.

Berikut saran yang direkomendasikannya:

  • Berkonsultasi serta mengikuti petunjuk atau saran dokter.
  • Mengeliminasi bahan makanan yang mengandung susu sapi.
  • Memberikan alternatif makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
  • Membaca label makanan.
  • Melakukan pemantauan pertumbuhan secara rutin. (rif)