SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak-anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada periode pertumbuhan awal mereka, yaitu antara kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan.
Hal ini, mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
BACA JUGA:
- Sinergi Turunkan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
- Mulai Kapan Bayi Boleh Dipijat? Simak Penjelasan IDAI
- Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Jawa Timur, Kota Kediri Raih Peringkat II
- Dari 27,4 ke 9,6 Persen, Kasus Stunting di Kabupaten Mojokerto Anjlok
Dilansir laman Kementerian Kesehatan, kasus stunting pada anak tidak hanya terlihat pada pertumbuhan fisik dari anak seusianya, tetapi juga dapat mempengaruhi kognitif dan kemampuan belajar anak.
Maka dari itu, penting bagi para orang tua dan masyarakat di Indonesia untuk saling bekerjasama dalam melindungi generasi penerus bangsa dari stunting.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri stunting pada bayi:
1. Pertumbuhan tubuh yang terhambat: Bayi yang mengalami stunting memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat, sehingga memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan bayi sebaya mereka.
2. Berat badan rendah: Bayi yang mengalami stunting cenderung memiliki berat badan yang rendah sesuai dengan tinggi badan mereka.
3. Perkembangan otak yang terhambat: Stunting dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi sehingga dapat berdampak pada kemampuan kognitif dan kecerdasan mereka.
Klik Berita Selanjutnya