4 Obat Antibiotik Alami. Foto: Ist
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Antibiotik merupakan obat yang efektif untuk menghambat serta membunuh bakteri. Ekstrak tumbuhan, makanan tertentu, serta minyak esensial dapat berfungsi sebagai antibiotik alami.
Dilansir dari Healthline dan KHealth, berikut 4 obat antibiotik alami, yaitu:
1. Madu
Madu merupakan obat antibiotik alami yang terkenal manfaatnya sejak 400 SM. Madu dapat menyembuhkan luka, mengobati infeksi, serta meredakan luka bakar.
Penelitian membuktikan bahwa mengoleskan madu pada luka operasi dapat mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi timbulnya bekas. Madu bersifat lembab dan lengket sehingga dapat membantu melapisi luka, melindungi dari kotoran dan kontaminan sambil memelihara lingkungan untuk memperbaiki jaringan.
2. Jahe
Komunitas ilmiah menyebutkan bahwa jahe sebagai obat antibiotik alami. Penelitian tahun 2017 membuktikan kemampuan jahe yang mampu melawan banyak jenis bakteri.
Para peneliti mengeksplorasi banyak manfaat jahe, meliputi, melawan mabuk laut dan menurunkan kadar gula darah.
3. Bawang Putih
Sifat antibakteri pada bawang putih dapat membantu mencegah infeksi karena bakteri.
Konsentrat pada bawang putih dapat menghancurkan bakteri dalam tabung reaksi, bahkan efektif melawan Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Candida Albicans, dua patogen yang semakin kebal terhadap pengobatan farmasi konvensional.
Bawang putih terbukti berhasil mengobati infeksi bakteri yang disebabkan oleh E.coli dan Salmonella yang biasanya menyebabkan infeksi saluran kemih.
Untuk mendapatkan antibiotik secara maksimal pada bawang putih, dapat dikonsumsi secara mentah, dipanggang, atau direndam dalam minyak zaitun untuk membuat konsentrat bawang putih.
Bawang putih juga dapat dioleskan pada luka, namun harus hati-hati. Apabila bawang putih yang Anda gunakan memiliki kontaminan lain di permukaannya, Anda bisa memasukkan bakteri baru.
4. Kunyit
Bahan aktif yang terkandung dalam kunyit dibuktikan ampuh membunuh bakteri ialah kurkumin. Kurkumin berpotensi efektif mampu melawan MRSA dan E.coli.
Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi, mendukung sistem kekebalan tubuh, serta melawan bakteri gram positif dan negatif dalam laboratorium.
(ans)
