GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakapolres Gresik Kompol Purwana Putra memimpin rapat kordinasi (rakor) pengamanan menjelang kegiatan uji kelayakan calon warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di mapolres setempat.
Wakapolres menyatakan ada 11 perguruan silat di wilayah Kabupaten Gresik. Dari jumlah itu, ada 4 perguruan silat yang punya basis massa cukup besar. "Yaitu PSHT, IKSPI, PSHW, dan PN," ucapnya, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: Wartawan ini Heran dengan Sejumlah Kasus Besar yang Diduga Tak Dituntaskan Polres Gresik
Menurutnya, rakor ini bertujuan untuk mencegah terjadinya gesekan dan konflik antarkelompok silat. Ia menyebut salah satu pemicu bentrokan antarperguruan silat adalah konvoi.
"Kejadian ini masih rentan terjadi bila ada pemicu. Kegiatan yang melibatkan massa kelompok silat dalam jumlah besar rentan menjadi sumber konflik," tuturnya.
Untuk itu, ia menegaskan aparat kepolisian akan menindak oknum perguruan silat yang mengganggu ketertiban masyarakat.
Baca Juga: Eks Kades Sekapuk Gresik Penggagas 'Desa Miliarder' Ditetapkan Tersangka Dugaan Penggelapan Aset
Dalam kesempatan itu, Purwana menyampaikan jukrah dari Kapolda Jatim melalui Direktorat Intelkam. Bahwa, setiap kegiatan perguruan silat tidak diperbolehkan dilaksanakan pada malam hari dan hari libur. Namun, dilaksanakan pada hari kerja dengan batas waktu paling lambat pukul 18.00 WIB.
"Mohon kepada Ketua PSHT agar memberitahukan kepada seluruh anggotanya dengan tujuan untuk mengelola kegiatan tersebut agar berjalan dengan lancar dan terselenggaranya kamtibmas di Gresik," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Cabang PSHT Gresik Sukamto, menyatakan siap untuk turut menjaga Kamtibmas Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Mobil Boks Adu Banteng dengan 5 Motor di Morowudi Gresik, 2 Orang Tewas
Ia menyadari konflik antarperguruan silat saat ini menjadi isu nasional. "Kita berperan untuk melestarikan budaya bangsa dan mendidik mental anak bangsa menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu benar dan salah," katanya.
Untuk mencegah bentrokan antarperguruan silat, Sukamto menyatakan setiap calon warga yang disahkan akan diwisuda.
"Siswa dikumpulkan untuk kami beri pelajaran bela negara. Hal ini sudah dilaksanakan mulai tahun 2020," jelasnya.
Baca Juga: Polres Gresik Tindak Puluhan Truk Besar Langgar Aturan saat Operasi Zebra Semeru 2024
Rakor ini juga diikuti Kabag Ops Polres Gresik Kompol Andriana Diana, Kasatreskrim Iptu Aldhino Prima Wirdgan, Kasatlantas Agung Fitriansya, Kasatsamapta AKP Sugeng Sulistiyono, Pejabat Utama dan Kapolsek Jajaran Polres Gresik, Perwakilan Kodim 0817 Gresik, Ketua PSHT Cabang Gresik, Ketua Pamter Cabang Gresik, Perwakilan Kesbangpol Gresik, dan Perwakilan Satpol PP Gresik. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News