Bupati Sumenep Dinilai Tertipu Mentah-mentah, Soal Pembangunan Bandara Al-Busyro

Bupati Sumenep Dinilai Tertipu Mentah-mentah, Soal Pembangunan Bandara Al-Busyro Bandara Trunojoyo Sumenep

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Kalangan legislator menilai Bupati A. Busyro Karim telah ditipu mentah-mentah oleh pejabat dibawahnya dan warga kepulauan terkait rencana pembangunan bandara Al-Busyro di Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean. Sebab, lahan yang direncanakan akan dibangun bandara untuk penerbangan perintis itu, tidak memenuhi standar. Sehingga rencana pembangunan lapter itu, dituding sarat permainan.

"Bupati A. Busyro Karim telah ditipu oleh bawahannya soal pengadaan bandara di kepulauan. Hasil pengamatan kami, lokasi yang akan dijadikan sebagai landasan sangat tidak layak. Bahkan kondisinya saat ini masih sangat kumuh,” ujar Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Badrul Aini dengan nada serius, Rabu (17/6).

Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati

Ditambahkan politisi Partai Bulan Bintang (PBB) asal Kepuluan Kangean itu, hasil survei yang dilakukan selama ini, sangat meragukan. Alasannya, berdasarkan temuan dilapangan, lokasinya sangat tidak layak dan sangat sulit untuk dijadikan sebagai pembangunan bandara.

Salah satunya, lanjut Badrul Aini, akses menuju lokasi bandara masih belum stabil dan banyak yang rusak. Bahkan di Desa Paseraman jalannya tidak datar dan terdapat jurang. Jika dipaksakan untuk dibangun, umur proyek tidak akan bertahan lama.

"Kami curiga laporan terkait lokasi lahan dan hasil survey itu, hanya asal bapak senang (ABS) saja. Tidak melihat lokasi yang sesungguhnya," tegasnya.

Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas

Seharusnya, sambung Badrul, sebelum pemerintah daerah menganggarkan, terlebih dahulu memahami lokasi yang akan dijadikan sebagai pembangunan bandara. Sehingga, lahan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan. ”Mestinya lahan yang akan dijadikan lapter harus datar," ungkapnya.

Oleh karena itu, Bupati diminta meninjau ulang lokasi lahan yang akan dijadikan landasan pacu atau run way penerbangan perintis jurusan Sumenep-Kangean. "Harus ada kajian ulang. Kami pastikan penerbangan perintis Sumenep-Kangean tidak akan terwujud, kalau tidak dilakukan perubahan," pintanya.

Untuk diketahui, pada tahun 2015 pemerintah daerah telah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar untuk pembebasan lahan Bandara Al Busyro. Sementara untuk pembangunan sarana lainnya sebesar Rp 6,5 miliar.

Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep Mohammad Fadillah ketika dikonfirmasi membantah jika rencana pembangunan lapter di Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean dikatakan asal-asalan. Dirinya mengatakan bahwa lokasinya sudah melalui survei. ”Penentuan lokasi itu sudah melalui survei. Itupun dilakukan sebanyak tiga titik, namun yang cocok hanya di Desa Paseraman. Makanya diletakkan disana,” katanya.

Dikatakan, survei yang dilakukan pertama dan kedua kalinya dilakukan di Desa Gelaman, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean. Sementara survei yang ke tiga kalinya dilakukan di Desa Paseraman. ”Jadi, setiap pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan FS (Feasibility Study) atau studi kelayakan yang menentukan secara teknis bahwa suatu lokasi memenuhi syarat untuk dijadikan bandara, jadi bukan asal-asalan atau ditetapkan begitu saja,” ungkapnya.

Dipilihnya Desa Paseraman sebagai tempat pembangunan lapter perintis, lanjut Mohammad Fadillah, karena letak geografisnya dinilai lebih strategis dibandingkan dengan dua tempat lainnya. ”Selain lebih dekat, juga dari standar KKOP (Kawasan keselamatan Operasi Penerbangan) dan persyaratan yang lain lokasi itu memenuhi. Makanya kami pilih lokasi disana,” terangnya.

Baca Juga: Bappeda Sumenep Hadirkan 2 Narasumber dalam Sosialisasi GDPK

Saat ini rencana pembangunan bandara yang baru tersebut, masih dalam tahap perencanaan. Dimungkinkan pada tahun 2015 pembangunan bandara akan selesai dan bisa dilakukan penerbangan. ”Masih dalam proses, doakan saja agar tidak ada halangan yang berarti, sehingga pembangunan bandara berjalan lancar,” harapnya.

Sebelumnya Bupati Sumenep A. Busyro Karim memastikan, bulan Juni 2015 ini, pesawat Susi Air bisa langsung melayani Rute Sumenep-Kangean. Hal itu mengingat semua persiapan sudah selesai dilakukan utamanya dalam hal teknisnya.

Sementara tarifnya sesuai Dirjen Perhubungan Udara Nomor AV.005/2/18/DRJU/.DAV.2015 tentang Tarif Rute Baru Angkutan Udara Perintis Tahun 2015, rute penerbangan Sumenep-Surabaya Rp. 270.000 per orang, rute Sumenep-Bawean Rp. 245.000, rute Sumenep-Kangean Rp. 249.000, dan rute Sumenep-Jember masih menunggu revisi selanjutnya. Yang sudah beroperasi yakni Sumenep Jember dan Sumenep Surabaya. ”Jadi, dengan ongkos Rp 249 ribu warga kepulauan sudah bisa naik pesawat,” ungkapnya. (fay/sho)

Baca Juga: Brida Sumenep Bersama LPPM Uniba Madura Lakukan Penelitian dan Pendataan Garis Kemiskinan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO