SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Daging sapi merupakan sumber protein hewani kaya akan nutrisi. Namun, jika mengonsumsi daging sapi secara berlebihan dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan manusia. Hal tersebut dikarenakan protein hewani juga memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi.
Berikut 4 dampak negatif mengonsumsi daging sapi secara berlebihan:
Baca Juga: Geger! Warga Karangploso Malang Temukan Bayi Berjenis Kelamin Perempuan
1. Dapat menyebabkan sembelit
Daging sapi dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit karena tingginya kadar lemak yang terkandung di dalamnya, sehingga hampir tidak memiliki kandungan serat. Tubuh manusia membutuhkan serat demi kelancaran sistem pencernaan.
2. Picu asam urat
Baca Juga: Kerap Dianggap Berbahaya, Berikut Sejumlah Manfaat Kecubung untuk Kesehatan
Asam urat merupakan radang sendi yang menyebabkan seseorang mengalami nyeri yang biasanya terasa di jempol kaki atau area persendian lainnya. Selaib nyeri, penderita asam urat dapat mengalami pembengkakan hingga muncul benjolan keras yang dapat merusak sendi secara permanen.
Daging merah, termasuk daging sapi merupakan salah satu pemicu asam urat. Perlu diketahi bahwa daging sapi merupakan salah satu makanan tinggi purin atau hasil metabolisme pencetus kristal asam urat. Maka dari itu, sebaiknya perlu membatasi konsumsi daging agar kadar asam urat tetap normal.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Baca Juga: Kenali Golongan Tarif Listrik Anda
Daging sapi terutama bagian lemak atau gajihnya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular. Lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat pada bagian gajih dapat menyumbat arteri sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kondisi tersebut lama kelamaan akan memicu penyakit jantung.
4. Membahayakan otak
Daging merah mengandung zat besi yang tinggi sehingga berguna dalam menunjang kesehatan tubuh manusia. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan, zat besi tersebut akan membahayakan otak.
Baca Juga: Instagram Umumkan Transformasi Tampilan Feed di Awal 2025
Dilansir dari Prevention, lonjakan zat besi yang menumpuk di dalam otak dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer.
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News