KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Momen Hari Raya Idul Adha yang jatuh Kamis (29/6/2023) kemarin dimanfaatkan oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk memperkenalkan prosesi perayaan Idul Adha kepada putri pertamanya, Shanaya Arsyila Pramana.
Di kediamannya di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Putra Menseskab Pramono Anung itu sempat mengajak putrinya itu untuk melihat sapi kurban yang akan disembelih.
Baca Juga: PAN Kabupaten Kediri Bertekad Menangkan Dhito-Dewi dengan Target Suara 80 Persen
“Ya kita berikan pemahaman kepada Shanaya, apa sih kurban itu, dan bagaimana prosesnya,” tutur Dhito, sapaan karibnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut mengungkapkan kebiasaan ini memang untuk sarana pendidikan bagi anaknya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau supaya pembagian daging kurban tidak menggunakan plastik. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik yang susah didaur ulang.
Baca Juga: Apresiasi Kinerja Dhito-Dewi, Bamag Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Dua Periode
"Kita berupaya dalam pembagian daging kurban tidak menggunakan sampah plastik, minimal dikurangi," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui dinas ketahanan pangan dan peternakan (DKPP) telah menyebar petugas untuk melakukan pemeriksaan hewan dan daging kurban.
Plt. Kepala DKPP Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan langkah itu menindaklanjuti instruksi Bupati Hanindhito Himawan Pramana untuk mencegah dan mengendalikan penyakit hewan menular (PHM) di Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Dhito Silaturahim ke Onggoboyo: Saya Harus Adil Meski di sini Hanya 13 KK
Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan ante mortem (pemeriksaan kesehatan sebelum disembelih) dan post mortem terhadap daging kurban untuk memastikan daging yang dibagikan aman dikonsumsi.
Pemeriksaan ini juga dilakukan di kediaman bupati yang juga tengah melakukan penyembelihan hewan kurban. Hasilnya, tidak ditemukan penyakit atau infeksi apapun pada sapi jenis limosin dengan berat sekitar 900 kilogram tersebut.
Petugas pun terus melaporkan jika ditemukan indikasi infeksi. Setidaknya, hingga Kamis (29/6) siang, hanya ditemukan 3 ekor kambing yang mengalami infeksi pada organ hati. "Organ hati yang terinfeksi sudah dibuang,” ungkapnya. (uji/ns)
Baca Juga: Mas Dhito Janji Kembalikan Kejayaan Wisata Gunung Kelud
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News