SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Fenomena bediding merupakan suhu udara di suatu daerah terasa lebih dingin dari biasanya meskipun sudah masuk musim kemarau. Fenomena Bediding yang melanda Jawa Timur diprediksi puncaknya akan terjadi pada Bulan Agustus 2023. Selain daerah Jawa Timur, fenomena bediding terjadi juga di berbagai daerah di Indonesia, meliputi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bediding merupakan fenomena tahunan yang terjadi karena tiupan udara dari Australia yang membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati sebagian selatan wilayah Indonesia yang dikenal dengan angin monsun atau muson dingin Australia. Pada bulan ini Australia memasuki musim dingin/winter.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
I Gede Agus Purbawa selaku Prakirawan Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kelas III Banyuwangi menyebutkan fenomena bediding juga terjadi karena gerak semu matahari yang berposisi di utara bumi, jadi wilayah bumi bagian selatan equator (garis khatulistiwa) sedang dingin.
Data BMKG Banyuwangi menyebutkan suhu terendah di daerah Banyuwangi, Jawa Timur mencapai 16 derajat celcius. Sedangkan suhu tertinggi 31 derajat celcius. Rata-rata suhu udara dikisaran angka 21-25 derajat celcius.
Puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus membuat tutupan awan sedikit. Hal itu mengakibatkan pantulan sinar matahari yang dilepaskan ke atmosfer tidak ada penghalang.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
Sebaran suhu udara dingin saat fenomena bediding tergantung waktu dan masing-masing wilayah. Semakin tinggi suatu wilayah maka akan semakin dingin. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk menyiapkan pakaian hangat saat beraktivitas selama masa bediding.
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News