SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo memberikan insentif kepada 190 tenaga kesehatan (Nakes) dan honor, serta fasilitas BPJS Ketenagakerjaan kepada 10.558 Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Insentif, honor dan BPJS Ketenagakerjaan ini diserahkan simbolis oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor di Gedung Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo, Jl Raya Kebaron, Tulangan, Sidoarjo, Jumat (21/7/2023).
Baca Juga: Dinas Perinaker Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Petani Tembakau dan Pekerja Rentan
Bupati Muhdlor mengatakan, insentif dan honor ini merupakan salah satu 17 program Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026, hal ini, sebagai upaya meningkatkan kinerja dan mengendalikan angka Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta menekan angka stunting.
Ia menyebut, penyerahan insentif, honor, serta fasilitas BPJS Ketenagakerjaan bagi kader kesehatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Delta.
"Saya juga mohon kepada kader kesehatan di Sidoarjo mampu berperan aktif mengendalikan AKI, AKB, dan stunting," harap Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.
Baca Juga: Lindungi Perangkat, Desa Sukowati Gresik Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Gus Muhdlor juga mengingatkan, pemberian insentif ini hendaknya dibarengi dengan peningkatan keprofesionalan para kader kesehatan dan kenaikan performa kinerja yang lebih baik.
"Saya mengingatkan agar semua pihak terus berkolaborasi dalam menjaga keberlanjutan program-program kesehatan. Meskipun jumlah insentif ini tidak banyak, tetapi jangan lupa bahwa kader kesehatan ini merupakan bentuk pengabdian. Kami akan terus berupaya memberikan hak sesuai RPJMD," tegas alumni Fisip Unair ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Fenny Apridawati mengatakan, pemberian insentif dan honor ini merupakan komitmen pemerintah kabupaten Sidoarjo dalam memberikan dukungan dan perhatian khusus pada sektor kesehatan.
Baca Juga: Mudahkan Konsolidasi, Paslon SAE Dirikan Posko Pemenangan di Sedati
"Semoga langkah-langkah yang diambil dapat berdampak positif untuk sektor kesehatan di Kabupaten Sidoarjo," ucap mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Sidoarjo ini.
Berdasarkan data Dinkes Sidoarjo, anggaran untuk insentif dan honor bagi tenaga kesehatan maupun honor kader Posyandu se-Kabupaten Sidoarjo sebesar Rp 2,25 Miliar.
Untuk anggaran di Kecamatan Tulangan, lanjutnya, pada semester pertama sebanyak 130 juta, selanjutnya akhir tahun akan cair kembali untuk tahap kedua.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Optimis Atlet Paralimpik Jatim Sabet Juara di Peparnas 2024
Kemudian, jumlah tenaga kesehatan yang mendapatkan insentif sebanyak 190 orang, yang terdiri dari 124 bidan, dan 66 perawat. Jumlah ini yang sudah cair sebanyak 135 orang, sedangkan 55 lainnya masih menunggu kelengkapan berkas.
Sedangkan, jumlah kader posyandu yang mendapatkan insentif tahun 2023 sebanyak 10.558 orang, untuk asuhan mandiri (asman) sebanyak 283 anggota setara dengan 2.751 orang.
Bagi penerima fasilitas BPJS Ketenagakerjaan se-Kabupaten Sidoarjo sebanyak 6.728 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 377 orang berasal dari Kecamatan Tulangan.
Baca Juga: Ikuti Rakercabsus, Kader PDIP Siap Menangkan Pilkada di Sidoarjo dan Jawa Timur
Sementara itu, Suhartini menjadi satu diantara 649 yang menerima insentif kader kesehatan dari Pemkab Sidoarjo.
Suhartini (60) kader kesehatan asal Desa Kepadangan RT 13 RW 05 Kecamatan Tulangan, Sidoarjo itu tampak tersenyum saat menerima insentif untuk pertama kalinya dari Bupati Ahmad Muhdlor.
"Selama ini, mulai saya jadi bidan tahun 1986 belum ada instensif sama sekali. Ini baru pertama kali saat pemerintah Gus Muhdlor ini," cetus Suhartini.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Paritrana Award 2024 Kategori Terbaik Inovasi se-Jawa-Bali
Dengan adanya kepedulian dari Pemkab Sidoarjo terhadap tenaga kesehatan dan kader posyandu membuat dirinya semakin semangat.
Ia mengaku kinerja dari tenaga kesehatan dan kader Posyandu di desa ini merupakan ujung tombak dalam mengatasi stunting dan masalah kesehatan lainnya.
"Mulai dari hamil, lahir dan remaja hingga lansia itu tanggung jawab kita. Generasi penerus itu apa kata bidan di desa," ujarnya.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo Minta KPK Buka Blokir Rekening Suami dan Anak
Suhartini mendapat insentif dari Pemkab Sidoarjo sebesar Rp 250 ribu setiap bulan dan diakumulasikan pencairannya setiap 6 bulan sekali, Rp 1,5 juta. (sta/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News