SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya pembaruan (update) data di era digital ini. Dia juga menekankan pecepatan implementasi satu data.
Gubernur Khofifah menjelaskan kunci dari kedua hal tersebut adalah sumber daya manusia (SDM) yang menginput atau verifikator data tersebut. Mengingat, saat ini pembaruan data tidak lagi bulanan apalagi tahunan, namun sudah dalam hitungan minggu.
Baca Juga: Tampil Memukau di Debat ke-2, Khofifah-Emil Paparkan Tata Kelola Pemerintahan yang Terbukti Berhasil
“Data inflasi itu kini bisa kita lihat setiap minggu, sehingga pengambilan kebijakan juga tidak bisa menunggu bulanan tahunan, harus saat itu juga,” ujarnya saat penganugrahan Satu Data (Sata) Jatim Award 2023 di Hotel Mercure Surabaya, Jumat (28/7/2023) malam.
Lebih lanjut dia menekankan, update data juga sangat penting dan menentukan arah kebijakan yang akan diambil. Sehingga, jika data yang digunakan adalah data lama, maka kebijakan yang diambil tidak akan relevan dengan kondisi terkini.
Selain soal update data, Gubernur Khofifah juga menekankan pada percepatan implementasi satu data Jawa Timur.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Atom, Khofifah Borong Jajanan Tradisional dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Satu data akan menjadi bagian dari percepatan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas dari proses pengambilan kebijakan pembangunan di Jawa Timur," jelasnya.
Dikatakannya, tidak terjadi satu data jika tidak ada proses integrasi data. Proses integrasi harus terkoneksi, apakah dari sisi aplikator, operatornya, dan tentu terakhirnya pada verifikator di masing-masing titik.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan, pada Kamis kemarin ada kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Aldhaheri, di Gedung Negara Grahadi.
Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT
Ada tiga hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut dan dinilai strategis bagi kedua belah pihak. Pertama, terkait potensi investasi di Jawa Timur terutama yang masuk kategori investmen project ready to offer (IPRO). Kedua, proposal untuk beasiswa ke UEA khususnya di bidang artificial intelligence. Serta ketiga, kerja sama beasiswa Univesitas Artificial Intelligence.
"Untuk program kedua dan ketiga itu penting dengan kaitan kita dengan mencoba mengintegrasikan dan memadukan dari seluruh data dari berbagai sektor kabupaten/kota. Jikalau ada hal yang bisa menjadi input, untuk mengintegrasikan penyusunan proposal itu," katanya.
"Saya rasa kadis kominfo, bappeda, bisa menjadi bagian untuk bisa menyiapakan format tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Pascadebat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Beberkan Fungsi Strong Collaboration
Khofifah melanjutkan, proses integrasian data, keterpaduan data, dan update data sudah dilakukan. Maka itu yang penting tidak boleh terlewatkan dan perlu diperhatikan di Satu Data Jatim, yaitu penyiapan sumber daya manusia (SDM) agar data benar-benar update.
Sementara itu Kadis Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menerangkan Sata Jatim Award tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yang hanya memberi penghargaan pada perangkat daerah terbaik, tetapi juga memberikan penghargaan Sata Jatim Award kepada kabupaten/kota. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News