TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gudang penyimpanan tembakau di Desa Rayung, Kecamatan Senori, Tuban, kini menjadi tumpuan petani saat hasil panen tiba. Padahal, gudang tersebut sempat terbengkalai lantaran tak ada yang memanfaatkan.
Saat ini, gudang yang dibangun dari anggaran DBHCHT (dana bagi hasil cukai hasil tembakau) 2021 itu tampak ramai lalu lalang petani. Bahkan, rata-rata petani tembakau itu mayoritas dari kalangan milenial.
Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners
Tentu para pemuda mudah bergerak karena ada sosok pelopornya, yakni Koptu Marinir Santoso. Meski di tengah kesibukannya berada di Kesatuan Batalion 1 Marinir Surabaya, tapi dia masih peduli terhadap para pemuda desa setempat.
Kepedulian Santoso berawal dari keprihatinannya saat pulang kampung dan melihat gudang yang kosong. Kemudian, pada saat itu hasil pertanian tembakau masih dijual ke tengkulak dari luar kota dan tanpa melalui proses penyimpanan.
Berdasarkan kondisi itulah, ia bergumam dalam hati hingga akhirnya mengajak para pemuda untuk bertani tembakau serta mengelola gudang yang lama kosong.
Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir
"Kelompok tani milenial yang tergabung ke wadah bernama Cahyo Santoso Tobacco. Alhamdulillah selama ini menyerap hasil panenan daun tembakau yang dihasilkan petani setempat," kata Santoso kepada wartawan, Senin (31/7/2023).
Ia bercerita, sebelum mengajak para pemuda memanfaatkan gudang terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah desa setempat. Pada saat meminta izin pada pemdes, bahwa gudang itu akan dijadikan sentra ekonomi penyerapan hasil panen tembakau. Lalu, hasil panen tersebut diolah atau dirajang dan dikemas sebelum nantinya di pasarkan.
"Sebelumnya petani selalu takut setelah panen melimpah, karena gudangnya tak berfungsi. Tapi kini keberadaan gudang penyimpanan tembakau itu benar-benar berfungsi. Dan dijadikan sentra kulaan hasil panen tembakau di Kecamatan Senori," paparnya.
Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta
Ia menambahkan, dalam mengelola sistem kerja di gudang penyimpanan tembakau tersebut ada 20 orang petani millenial. Mereka dibagi tugas mulai mengelola dain tembakau, termasuk bagian sisir gagang daun.
Hingga melakukan perajangan melalui mesin atau alat yang khusus. Setelah itu dilakukan penjemuran hingga mendapatkan hasil terbaik. Kemudian, proses yang terakhir yaitu melakukan pemasaran.
"Butuh waktu dua minggu untuk dalam proses pengelolaan itu," kata Santoso
Baca Juga: Dua Hari, Dua Pohon Tumbang, Masyarakat Tuban Diminta Waspada
Sementara itu, bahan baku daun tembakau basah yang didapat dari petani sekitar saat ini di pasaran pada daun bagian bawah dan tengah kisaran Rp3-4 ribu per kilogram. Sedangkan, kapasitas produksi perajangan tembakau di Gudang Cahyo Santoso Tobacco hanya berkuota 1 ton tembakau basah. Bila diproduksi menghasilkan tembakau kering seberat 170 kilo gram.
"Kalau Top daun Tembakau (daun paling atas) produksi 1 ton menghasilkan tembakau kering 220 kg,dengan presentasi harga jual ke perusahaan Rp45 ribu per kg," ucap Santoso.
Sementara itu, Kepala Desa Rayung, Sutomo, mengapresiasi dengan memanfaatkan gudang penyimpanan tembakau oleh kelompok pemuda desa. Kedepan, diharapkan mampu mandiri ujung tombak ekonomi kreatif inovatif berpenghasilan halal. Selain itu, pemdes juga terbantu adanya pendapatan seiring perkembangan usaha perajangan tersebut.
Baca Juga: Pemkot Batu Salurkan BLT DBHCHT Tahap II TA 2024 kepada Buruh Pabrik Rokok
"Terpenting ini menjadi pembelajaran terjun ke dunia perdagangan yang nantinya bisa membawa warga desa rayung khususnya meningkatan kesejahteraannya," tuturnya
Sutomo menyebutkan adanya pengelolaan aset dana hibah DBHCHT Tuban tentunya bangunan penyimpanan tembakau tidak sia-sia.
"Kiranya gudang tembakau tidak sia-sia (DBHCHT) yakni membantu kelompok tani desa serta mendongkrak harga tembakau petani," katanya. (wan/gun/sis)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Salurkan BLT DBHCHT untuk Buruh Pabrik Rokok Susulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News