SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ilham (40) warga Jalan Manukan Tirto 6, Surabaya, tertimpa nasib apes, lantaran motor miliknya yang digunakan oleh anaknya yang bernama Afgan Nata (15) yang masih duduk di bangku SMP kelas 8, hilang dicuri orang.
Saat ditemui dirumahnya, Senin (7/8/2023), Ilham menceritakan kejadian tersebut, saat itu, anaknya tersebut meminjam motornya untuk membeli es cao di sekitaran Jalan Manukan Lor, Minggu (6/8/2023) sekitar pukul 19.30 WIB.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
“Pada saat itu putra saya meminjam motor dan akan membeli es cao. Namun agak lama sekitar pukul 20.30 WIB, putra saya pulang jalan kaki saya kaget dan putra saya mengaku motor dipinjam orang tak dikenal dan tidak kembali,” ujarnya, Senin (7/8/2023).
Selesai membeli es cao sekitar pukul 20.00 WIB, Afgan kembali arah pulang. Namun, tepat di depan Cafe Resto Godong Jati, korban diberhentikan oleh dua pria yang menggunakan motor Honda PCX.
“Saya diberhentikan oleh dua orang laki laki satunya menggunakan masker satunya menggunakan topi,” cerita korban Afgan.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
Menurut cerita Afgan, kedua pelaku meminta tolong kepadanya, agar mengantarkan ke rumah sakit terdekat, karena istrinya akan melahirkan.
“Pelaku yang bertopi meminta tolong saya untuk mengantarkan pulang ke rumahnya, karena pelaku yang menggunakan masker terburu buru pulang ke rumahnya karena istrinya melahirkan,” ujar Afgan.
Setelah itu, Afgan dibonceng pelaku menuju Pondok Pesantren yang berada di Jalan Manukan Tama. Sesampai di lokasi kejadian, pelaku berpura-pura menelpon temannya yang tak kunjung datang menjemputnya.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Kemudian, dengan melakukan tipu muslihat, pelaku meminjam motor korban dengan alasan teman pelaku tersebut mengalami kecelakaan.
“Saya terpengaruh dan linglung pada saat itu selain itu saya takut, kemudian saya diberi uang 50 ribu agar menunggu pelaku di situ dekat pondok pesantren. Agak lama saya menunggu ternyata orang itu tidak kunjung datang, saya menangis dan pulang kerumah,” tambah korban.
Mengetahui motor yang digunakan putranya hilang, Ilham melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tandes.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
“Saya juga kasihan kepada anak saya dengan peristiwa itu menjadi sok berat. Dan kejadian motor aaya dibegal sudah saya laporkan dengan Nomor laporan Polisi LP-B/133/VIII/RES 1.11/2023/Reskrim/SIRABAYA/Polsek Tandes.,” tutup Ilham. (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News