BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Bangkalan menjadi salah satu daerah dengan peringkat ke-4 penyumbang stunting tertinggi di Jawa Timur. Tercatat, ada 1.931 balita yang mengalami stunting.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (KBP3A) Bangkalan, Sudiyo, menyatakan bahwa angka stunting di wilayahnya sudah mengalami penurunan meski masih terbilang tinggi.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol
"Sekarang turun hingga 12,7 persen. Tahun lalu itu kita menjadi yang tertinggi mencapai 38,9 persen, kini turun menjadi 26,2 persen. Penurunan ini berdasarkan penilaian SSGI tahun 2022, persentasenya cukup signifikan," ujarnya, Selasa (8/8/2023).
Turunnya angka itu, lanjut Sudiyo, merupakan tren positif karena mampu berkurang secara bertahap. Ia menargetkan, stunting di Bangkalan tahun ini bisa turun menjadi 18 persen dan pada 2024 bisa mencapai target nasional, yaitu 14 persen.
"Patut diapresiasi keberhasilan ini, ada 14 OPD yang termasuk dalam tim penanganan. Semoga tren penurunan ini mampu dilanjutkan, sampai target Nasional bisa tercapai di tahun 2024 nanti," pungkasnya.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan, Mohni, bersyukur dan mengapresiasi semua instansi yang terlibat dalam penanganan stunting. Capaian itu diharapkan terus memacu semangat Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) agar bisa mencapai target nasional.
"Memang untuk menurunkan hingga zero itu, tidak mungkin kami lakukan. Tetapi mampu turun dengan angka yang lumayan signifikan ini, sudah sangat luarbiasa. Semoga saja bisa terus turun bertahap, hingga mampu mencapai target Nasional dengan cepat," paparnya. (Fat/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News