SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Conflict of interest di tubuh PKB Sidoarjo juga memanas. Sejumlah ketua PAC PKB yang duduk di parlemen menuding adanya pengingkaran yang dilakukan 12 ketua PAC PKB Sidoarjo yang tergabung dalam Forum Silaturahmi (Formasi) dengan mendukung pasangan Saiful Ilah - H MG Hadi Sutjipto (SUCI) Jilid II dengan dalih pertimbangan surat pernyataan para kiai sepuh.
Alasannya, mereka tak konsekuen dengan hasil pertemuan DPAC PKB pada tanggal 25 Mei lalu terkait calon wakil bupati (Cawabup) yang bakal dampingi Saiful Ilah derngan menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Abah Ipul untuk memutuskannya.
Baca Juga: Sambut Pilbup 2020, NasDem Sidoarjo Gelar Konsolidasi Internal
"Saya hanya bisa memahami yang dilakukan mereka sebagai upaya ikhtiar dari kandidat bersangkutan untuk mendapatkan rekom,” ungkap Ketua DPAC PKB Tulangan, Dhomroni Khudori,
Termasuk surat pernyataan kiai sepuh NU, Dhomroni memahami sebagai upaya ikhtiar yang dilakukan oleh bersangkutan untuk dapatkan rekom juga. Bila nantinya rekom turun meskipun bukan H MG Hadi Sutjipto, sambung Dhomroni, para kiai sepuh tersebut akan tetap mendukung apa yang sudah jadi keputusan DPP PKB.
"Kalau soal kader muda, itu sudah jelas. Kebutuhan organisasi dan momentumnya memang saatnya kader muda untuk dampingi Saiful Ilah,” tegasnya.
Baca Juga: KPU Tetapkan Abah Saiful-Cak Nur sebagai Bupati dan Wabup Sidoarjo Terpilih
Sementara itu, ketua PAC Sedati H Usman, mengingatkan pertemuan para PAC dengan Ketua DPC di pendopo itu juga ada arahan dari ketua dewan syuro PKB, KH Chamim Lukman terkait kader muda yang harus dampingi Saiful Illah dalam Pilkada.
"Fardhu Ain, kader muda yang harus dampingi Saiful Illah di Pilkada,” cetus Usman menirukan kalimat ketua dewan syuro saat itu. (sta/sho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News