GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, mengapresiasi pelatihan ketrampilan kerja untuk 3 kecamatan yang digelar dinas tenaga kerja (Disnaker) setempat. Adapun sejumlah kecamatan itu yakni, Bungah, Kedamean, dan Menganti.
Terdapat 48 orang yang mengikuti pelatihan keterampilan kerja secara gratis, mereka juga akan mendapatkan sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Bupati mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan untuk mendorong sumber daya manusia (SDM) di Gresik agar memiliki daya saing, dan diharapkan mampu mengikis angka pengangguran.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
"Ini menjadi modal awal. Mudah-mudahan peserta yang mengikuti pelatihan, mendapatkan ilmu sekaligus sertifikat menjadi lebih percaya diri untuk bersaing di dunia kerja," ucapnya.
Ia menyebut, pelatihan kerja menjadi salah satu senjata Pemkab Gresik dalam menurunkan angka pengangguran. Mengacu data dari BPS, tingkat pengangguran terbuka di Gresik berada pada angka 7,84 persen atau 56.501 orang pada 2022.
Bupati menyampaikan, pelatihan yang merupakan hasil kolaborasi antara Disnaker Gresik dengan rumah vokasi ini adalah langkah yang progresif. Menurut dia, ekosistem yang ada di Kota Pudak saat ini sudah lengkap.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
"Ada Disnaker. Rumah vokasi di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang mampu mengharmonisasi dengan dunia industri. Kolaborasi keduanya menghasilkan program/langkah strategis. Ini sudah jelas kerangka ekosistemnya," paparnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Gresik, Andhy Hendro Wijaya, menyebut pelatihan kerja dengan kerja sama bersama Kadin ini meliputi 3 bidang, yakni pelatihan konstruksi rangka atap baja ringan yang diikuti peserta 16 orang selama 23 hari. Lalu ada pelatihan digital marketing yang diikuti 16 orang selama 5 hari, dan pelatihan menjahit yang diikuti 16 orang selama 16 hari.
"Setelah mengikuti pelatihan ini, harapannya, para peserta dapat bekerja di perusahaan atau menciptakan lapangan kerja bersama (UMKM) sehingga dapat membuka lapangan kerja baru," ujarnya.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Ia menambahkan, bidang pelatihan yang dibuka juga sudah sangat pas dengan situasi di lapangan. Konstruksi rangka atap baja ringan mutlak diperlukan dalam proyek rumah atau bangunan, dan pelatihan menjahit diyakini akan laris, terutama mendekati Pemilu 2024.
Dimas Aditya (21), salah satu peserta pelatihan yang sehari-hari tinggal di Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, mengaku bersemangat mengikuti pelatihan.
"Bersemangat. Karena selain mendapatkan ilmu, nanti kita juga mendapatkan sertifikat. Semoga bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus setelah selesai pelatihan," katanya. (hud/mar)
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News