KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta Pandu Digital Indonesia menggelar webinar bertajuk 'Bijak Bermedia Sosial, Hindari Berita Hoax', Kamis (31/8/2023).
Program ini merupakan implementasi dari program Kemenkominfo, yakni 'Makin Cakap Digital 2023' yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif. Sasaran kegiatan ini adalah 300 civitas academica Uniska Kediri orang yang nantinya akan diberikan sertifikat dari Kemenkominfo.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
Wakil Rektor III Uniska Kediri, Zainal Arifin, berharap pada civitas academica dapat menjadi warga digital yang baik melalui kegiatan ini.
“Literasi digital penting sekali agar mahasiswa Uniska – Kediri bisa bijak dalam bermedia sosial, tidak melanggar etika, dan juga mahasiswa bisa terhindar dari berita yang menyesatkan alias hoax," ucapnya.
Kegiatan ini juga diharapkan nantinya bisa berkelanjutan dan akan ada kerja sama lain antara Uniska Kediri dan Kemenkominfo.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
“Kerja sama program seperti ini dengan Kominfo nantinya akan terus kita lakukan ke depannya. Karena melalui program seperti ini, kita (civitas academica Uniska Kediri) bisa mendapatkan ilmu, dan Kominfo bisa menyebarkan programnya ke semua lini termasuk ke Universitas Islam Kadiri. Selain di bidang media sosial, nantinya juga akan dijajaki kerja sama program-program lainnya," kata pria yang juga mantan Sekretaris PWI Kediri dan anggota KPU Kota Kediri itu.
Dalam webinar ini, ada 3 narasumber yang menyajikan materi tentang 3 pilar digital seperti digital culture yang disampaikan Zainal Arifin (Dosen Fakultas Hukum Uniska Kediri), digital safety yang akan dipaparkan oleh Rizki Ayu Febriana (Chief Learning Officer Kaizen Room & Pandu Digital Indonesia), dan digital ethics yang akan disajikan Bambang Kusbandrijo (Pandu Digital Indonesia).
Pandu Digital Indonesia merupakan sebuah organisasi yang memiliki konsen di bidang peningkatan pemanfaatan teknologi digital secara positif. Terkait digital ethics, Bambang mengingatkan agar warga digital bisa lebih bijak dalam menelaah informasi yang didapat.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
“Saring sebelum sharing. Kita harus bijak di ruang digital," ujarnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News