KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi tahun 2023. Kegiatan ini digelar di Istana Presiden dan diikuti para peserta secara daring, Kamis (31/8/2023).
Dalam rakornas ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan beberapa arahan terkait pengendalian inflasi. Ia mengatakan, pengendalian inflasi harus terus dilakukan sebab saat ini inflasi menjadi fokus di beberapa negara.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Disebutkan, Inflasi Indonesia berada di angka 3,08 persen pada Juli 2023. Angka tersebut cukup baik bila dibandingkan dengan negara-negara lain, yang mana keberhasilan itu bukan karena kombinasi dari kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan cek lapangan.
"Terima kasih kepada TPID baik pusat atau daerah dan kepala daerah. Kita tahu bahwa inflasi ini penting. Kalau pertumbuhan ekonominya tinggi tapi inflasinya juga tinggi ya tekor makanya harus dikendalikan," ujarnya.
Jokowi menyatakan banyak harga komoditas yang turun ketika peninjauan di lapangan, hanya satu yang memiliki masalah yakni beras karena adanya El Nino. Ada 19 negara yang telah berhenti melakukan ekspor beras untuk menyelamatkan rakyatnya. Nanti mulai awal september akan didistribusikan bantuan pangan beras.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Di mana 1 penerima manfaat mendapat 10kg beras. Bantuan tersebut selama 3 bulan dengan jumlah penerima 21,3 juta keluarga penerima manfaat.
"Pemerintah daerah juga harus terus cek kalau ada kenaikan segera intervensi. Daerah juga harus memiliki cadangan pangan. Silahkan lakukan kerjasama dengan daerah yang memiliki stok pangan melimpah," kata Jokowi.
Dengan arahan itu, Abu menyebut Pemkot Kediri akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait. Nanti akan dilakukan pengecekan di pasar mengenai ketersediaan beras ini. Kalau stoknya semakin menipis akan dilakukan kerjasama dengan daerah lain.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
"Tapi saya yakin semua sudah dipersiapkan oleh Bulog. Kalau harga naik kita akan lakukan operasi pasar tambahan. Nanti bantuan beras dari pusat juga akan turun mulai September," ungkapnya.
Sementara, Kepala Cabang Perum Bulog Kediri, Imam Mahdi, menambahkan saat ini stok beras yang dimiliki Bulog Kediri sebanyak 7.500 ton. Nanti akan ada tambahan 6.000 ton yang dalam perjalanan. Stok ini diperkirakan cukup hingga lebaran tahun depan.
"Saat ini stok aman. Kenaikan beras saat ini karena tingkat produksinya dibanding tingkat konsumsinya tidak seimbang. Kita sudah antisipasi dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sepanjang tahun," imbuhnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Sedangkan, Kepala KPwBI Kediri Moh. Choirur Rofiq, mengatakan inflasi Kota Kediri di bulan Juli sebesar 3,51 persen. Komoditas penyumbang inflasi ada daging ayam ras, bawang putih, beras, dan telur ayam. Semua barang volatile food sudah turun termasuk telur yang turun per hari ini. Tantangan ke depan dalam menekan inflasi adalah pada komoditas beras.
"Sekarang ini beras memang harganya naik. Selain karena faktor alam el nino dan beberapa negara membatasi ekspor beras ke negara lain. Tentu TPID Kota Kediri akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk mengendalikan inflasi dari sisi harga beras," pungkasnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News