Rektor Safi Tantang Kandidat Presiden 2024 Kampanye di UTM dengan Tiga Syarat

Rektor Safi Tantang Kandidat Presiden 2024 Kampanye di UTM dengan Tiga Syarat Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Dr Safi.

BANGKALAN,BANGSAONLINE.com - Rektor Universitas Trunojoyo () Dr Safi menantang calon Presiden 2024 untuk berkampanye di kampus .

Kampus akan memberikan ruang seluas-luasnya kepada kontestan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 untuk meluapkan konsep, gagasan, atau menyampaikan visi misinya .

Baca Juga: 100 Mahasiswa Prodi Hukum Bisnis Syariah FKis UTM Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Paralegal

" menerima dan menyambut putusan Mahkamah Konstitusi sesuai putusan MK No.65/2023, para kandidat untuk menguji gagasannya di kampus," ungkap Safi, Rektor saat memberikan sambutan Seminar Nasional dengan tema Dialektika Kebijakan Kampanye Pemilihan Umum di Lingkungan Pendidikan.

Sementara yang menjadi keynote speaker pada acara tersebut ialah Idham Holik, Komisioner KPU RI.

Ia menjelaskan, gagasan, konsep kandidat atau visi misi, harus diuji di kampus. “Karena tempat yang paling tepat untuk menguji konsep dan gagasan adalah di kampus mengingat orang pintar ada di kampus," ucap Rektor .

Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu

Namun, kandidat yang akan diperbolehkan untuk menyampaikan gagasan dan konsepnya di harus memenuhi tiga syarat.

Pertama, meminta kepada kandidat dalam mengadu gagasannya, harus dalam bentuk dialog, tidak bisa monolog, karena gagasan bisa diuji kalau dialog.

Selain itu, ia meminta kepada KPU dalam penyusunan PKPU memperhatikan cara berkampanye di kampus.

Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim

"Bentuknya harus dialog, tidak boleh monolog, karena konsep dan gagasannya bisa diuji kalau dialog, kalau tidak dialog, tidak mau," ujarnya.

Kedua, kandidat yang mau berkampanye di atau menyampaikan gagasannya, tidak diperbolehkan membawa atribut kampanye ke dalam kampus.

Ketiga, para kontestan harus diberikan kesempatan yang sama dalam menguji gagasan, dan sebisa mungkin para kandidat secara bersama-sama dalam acara dialog tersebut.

Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan

Akan tetapi, ia meminta kepada para dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa agar tidak menjadi tim kampanye, bukan menjadi partisan, tim sukses atau pendukung. “Karena di kampus mereka harus objektif untuk menguji gagasan," pungkasnya. (uzi/mar/git).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO