Hari Ini Dibuka, Aroma Jual Beli Bangku Sudah Tercium di PPDB Online Tulungagung

Hari Ini Dibuka, Aroma Jual Beli Bangku Sudah Tercium di PPDB Online Tulungagung Salah seorang siswa sedang daftar PPDB online di warnet. (foto: zuli purwanto/BANGSAONLINE)

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB online di Tulungagung di buka hari ini (1/7). Namun, jual beli kursi sudah menyeruak di tengah kegundahan orang tua siswa.

Indikasi itu makin menguat setelah ada siswa yang tidak diterima melalui jalur online. Menurut salah satu orang tua calon siswa pendaftar di salah satu SMU, Siti (40), ia sudah dikabari oleh seseorang jika anaknya tidak diterima di salah satu sekolah di mana anaknya daftar.

Baca Juga: Langkah Besar Menuju Geopark Nasional: Tulungagung Menanti Pengakuan Dunia

"Ada yang nawari, iso liwat mburi (bisa lewat belakang, red) 5 - 6 jt (harganya)" ungkapnya.

Melalui calo, orang tua dihubungkan ke ‘orang dalam’ di sekolah, dengan membayar sejumlah uang. Kemudian, ada pula yang meminta bekingan dari oknum pejabat Dinas Pendidikan. Menurutnya, jika calon siswa punya saudara yang menjadi guru di sekolah yang dituju, maka harganya bisa lebih miring. 

Salah satu calo, Budi (nama samaran), terang-terangan mengaku bisa mencarikan bangku di sekolah yang dituju. "Hari pertama ini saya dapat dua, negonya (keuntungan) tipis sekali karena harga di dua sekolah SMU favorit sekarang kisaran 7-8 juta" ungkapnya.

Baca Juga: Respons Komisi I DPRD Trenggalek soal Pulau yang Diklaim Pemkab Tulungagung

Ia bisa memasukkan siswa ke sekolah favorit, namun harus nunggu pendaftaran offline dulu. "Online biar berjalan, kita sudah tahu ambang minimal berapa nilai UN yang bisa diterima," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi A DPRD Tulungagung Mashud yang membidangi pendidikan mengingatkan bahwa harus ada tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran penerimaan siswa. "Jika ada temuan akan kita evaluasi. Aturannya tegas dan kami imbau harus dilaksanakan dengan tegas" paparnya.

Mashud juga mengingatkan bagi calon siswa SLTA harus dites sesuai arahan Badan Narkotika Nasional. "Untuk SLTA wajib di tes narkoba kan," imbuhnya. 

Baca Juga: Gerebek Sayur Meriahkan Ulang Tahun Pertama RSUD Campurdarat dr. Karneni Tulungagung

Sementara itu, calo yang mengaku bisa memasukkan siswa ke sekolah favorit sangat mudah ditemukan di tiap sekolah. Mulai security, oknum LSM, bahkan ada yang mengaku sebagai wartawan dan nongrong di seputaran sekolah untuk mencari mangsa. (zul/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO