Penari Reog Kendang saat memeriahkan Kirab Bersih Nagari dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-820 Tulungagung. Foto: FERI WAHYUDI/BANGSAONLINE
TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Prosesi adat Bersih Nagari dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-820 Tulungagung berlangsung meriah dan penuh warna. Ratusan pelajar dari jenjang SD hingga SMP tampil menawan membawakan Tari Reog Kendang dan Jaranan Senterewe, mengiringi kirab budaya yang dipusatkan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Selasa (18/11/2025).
Sebanyak 254 penari ambil bagian dalam pertunjukan budaya ini. Mereka merupakan pelajar berprestasi binaan Dinas Pendidikan Tulungagung yang sebelumnya telah menonjol dalam berbagai festival seni tradisi tingkat kabupaten.
Selepas apel peringatan, Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, bersama Forkopimda dan OPD menuju pendopo dengan menaiki delman. Sepanjang perjalanan, dentuman kendang dari para penari Reog Kendang menggema di ruas jalan, menambah khidmat suasana kirab budaya.
Dengan busana prajurit tradisional, para penari menari sambil menabuh kendang khas Tulungagung. Penampilan mereka tidak hanya memeriahkan upacara adat, tetapi juga menegaskan bahwa identitas budaya lokal masih teguh dijaga generasi muda.
Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Rahadi P. Bintara, menyampaikan bahwa pelibatan pelajar dalam kirab budaya ini merupakan bentuk nyata pembinaan seni tradisi di sekolah.
“Mereka yang tampil adalah para juara terbaik dari festival Reog Kendang. Untuk SD merupakan 10 besar penampil terbaik, sementara untuk SMP dipilih berdasarkan prestasi di sekolah masing-masing,” ujarnya.
Ditegaskan olehnya, Reog Kendang dan Jaranan Senterewe adalah ikon budaya Tulungagung yang selalu hadir dalam peringatan Hari Jadi.
“Kami berharap anak-anak terus nguri-nguri budaya asli Tulungagung agar ikon ini tetap lestari dan abadi,” tuturnya.
Sementara itu, Arum, salah satu penari Reog Kendang dari SMPN 1 Sumbergempol, mengaku bangga menjadi bagian dari prosesi budaya terbesar tahun ini.
“Alhamdulillah semuanya lancar. Saya senang bisa tampil membawa nama sekolah dan ikut meramaikan Hari Jadi Tulungagung,” ucapnya.
Prosesi adat ditutup dengan tradisi Rebutan Tumpeng yang selalu ditunggu warga. Dua tumpeng besar disajikan, yakni Tumpeng Lanang dengan nasi kuning dan lauk klasik seperti ayam ingkung, serta Tumpeng Wadon berisi buah dan sayur hasil bumi Tulungagung. (fer/mar)













